Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, memberikan dukungannya kepada perhelatan Liga Desa yang diselenggarakan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT).Â
Indra Sjafri, yang belum memulai persiapan Timnas Indonesia U-19 untuk Piala AFC U-19 2018, mengisi waktu dengan menghadiri sejumlah kegiatan pembinaan sepak bola usia muda. Satu di antaranya adalah bimbingan teknis lanjutan Liga Desa Nusantara 2018 di Jakarta Timur, Kamis (2/8/2018).
Indra datang bersama Ketua Komisi V DPR RI, Fary Francis, memberikan motivasi kepada 12 koordinator provinsi penyelenggara Liga Desa. Dalam kesempatan itu, Indra Sjafri menegaskan pentingnya Liga Desa untuk menemukan pemain berbakat yang memiliki potensi untuk memperkuat Timnas Indonesia sejak usia dini.
Advertisement
Baca Juga
"Dari penyelenggaraan Liga Desa U-20 ini semoga bisa ikut menyumbangkan pemain untuk Timnas Indonesia di masa depan. Pemain sepak bola itu paling banyak bukan di kota besar, tapi bukan berarti anak kota tidak bisa bermain sepak bola. Namun, dengan kegiatan ini kami bisa menekan kesalahan saat mencari pemain karena sudah ada tersedia, satu di antaranya di sini," ujar Indra Sjafri.
Sementara itu, Fary Francis mendukung pelaksanaan Liga Desa dengan cakupan yang lebih luas, mengingat tahun ini hanya digelar di 12 kota. Selain itu, anggota Komisi V DPR RI itu juga mengusulkan agar penyelenggara dan sponsor Liga Desa memikirkan hadiah yang tidak biasa untuk pemenang.
"Liga Desa seharusnya bisa lebih menjangkau banyak provinsi. Sekarang sudah ada 12 provinsi dengan 1.200 desa yang terlibat. Saya membayangkan bagaimana misalnya digelar di lebih dari 20 provinsi. Hadiahnya juga lebih baik berupa lapangan berkualitas, tentu yang memenuhi standar kelayakan. Saya serius karena ada anggaran bantuan sarana dan prasarana untuk lapangan di Kemendesa PDTT," tegasnya.
Indra Sjafri memuji kualitas fisik yang dimiliki anak-anak yang datang dari perdesaan untuk bermain sepak bola. Menurutnya, anak-anak yang tinggal di desa justru memiliki fasilitas dan kegiatan pendukung yang membuat mereka justru lebih terlatih.
"Kenapa anak di desa lebih berkualitas? Menurut saya karena anak di desa lebih banyak bergerak. Masih banyak lapangan di desa, aturan orang tua tidak terlalu ketat. Banyak anak-anak di desa ikut mengejar hewan buruan atau mengejar angkutan umum. Jadi mereka banyak melakukan kegiatan yang kaya akan gerak," ujar Indra Sjafri.
Â