Bola.com, Surabaya - Kiper Persebaya Surabaya, Dimas Galih, akhirnya kembali tampil dalam pertandingan Gojek Liga 1 bersama Bukalapak. Dia turun saat Persebaya menjamu Persela Lamongan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu sore (5/8/2018).
Kiper berusia 25 tahun itu tampil mengesankan di bawah mistar gawang. Selama 90 menit pertandingan, dia mampu melakukan enam penyelamatan penting untuk Persebaya.
Tak heran, banyak pihak yang melayangkan pujian kepada kiper asli Surabaya itu. Namun, Dimas enggan menanggapinya karena fokusnya bukan pada performanya saja.
"Yang terpenting buat saya Persebaya bisa naik lagi. Saya orang yang lahir dan besar di Surabaya. Saya tidak akan rela melihat Persebaya kalah di rumah sendiri," kata kiper jebolan kompetisi internal Persebaya itu kepada Bola.com.
Advertisement
Baca Juga
Laga ini menjadi comeback buat Dimas setelah absen dalam 17 pertandingan Persebaya. Penampilan terakhirnya terjadi saat dia mencatatkan cleansheet dengan menang 1-0 kontra Perseru Serui di pekan pertama Liga 1 (25/3/2018).
Setelah itu, dia sempat mengalami sakit tifus dan mendapatkan istirahat selama beberapa pekan. Miswar Saputra kemudian menjadi andalan Persebaya sebagai kiper, meski beberapa kali melakukan blunder fatal.
Di laga kontra Persela ini, Dimas sebenarnya berkesempatan besar kembali membukukan cleansheet. Hanya, gol Agung Pribadi pada menit ke-90+2 membuat laga berakhir dengan skor 3-1.
Dimas menjadi sosok penting dalam laga kebangkitan Persebaya ini. Sebelumnya, klub berjulukan Bajul Ijo itu selalu kalah di tiga laga terakhir dan dalam kondisi terpuruk.
"Saya berharap bisa tampil lebih baik lagi. Saya tidak bisa ngomong apa-apa. Intinya, semua ini saya lakukan supaya Persebaya bisa bangkit lagi," imbuh mantan kiper PSM Makassar itu.
Penampilan yang ditunjukkan Dimas itu tidak luput dari pengamatan Sugiantoro, pelatih sementara Persebaya. Dia punya alasan khusus memberikan kesempatan kepada kiper yang telah lama absen itu.
"Di latihan terakhir Dimas terlihat sangat termotivasi dan ingin memberikan yang terbaik. Makanya, saya tekankan kontribusi latihan penting untuk rujukan kerangka tim di pertandingan," kata Sugiantoro.