Bola.com, Sidoarjo - Tulehu seolah tidak henti-hentinya melahirkan talenta pesepak bola berkualitas. Selalu ada pemain yang menghuni Timnas Indonesia berasal dari sebuah desa di Maluku Tengah tersebut. Terbaru, ada Hamsa Medari Lestaluhu yang masuk ke Timnas Indonesia U-16 saat menjuarai Piala AFF U-16 2018.
Hamsa menambah daftar pemain pemain asal Tulehu yang berhasil muncul di kancah sepak bola nasional. Di Timnas Indonesia U-19, ada bek kanan Rifad Marasabessy yang juga berasal dari desa tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Secara khusus, Hamsa malah meramaikan daftar pemain dengan "fam" Lestuluhu di sepak bola nasional. Sebelumnya sudah ada Ramdani Lestaluhu (Persija Jakarta), dan juga duo Lestaluhu pemain PS Tira, Abduh dan Pandi.
Dari tiga nama pemain itu, ada satu yang memiliki hubungan darah dengan Hamsa. Dia adalah Pandi, yang merupakan sepupu langsung dari Hamsa.
"Kakak Pandi itu sepupu saya. Ayahnya itu kakak kandung ayah saya. Tapi, saya jarang ketemu dia, jadi jarang ngobrol juga. Tapi, kalau di desa semuanya bisa berbagi," ucap Hamsa.
Sederet nama yang telah disebut di atas selama ini dikenal memiliki kecepatan. Hamsa mengaku tidak terbebani dengan nama yang disandangnya bila pubik menaruh harapan padanya.
"Saya tidak terbebani dengan nama ini. Justru saya menjadikannya sebagai motivasi. Lagipula, saya banyak belajar dari mereka. Saya ikut menonton pertandingan mereka," ungkap pemain kelahiran 6 Juni 2002 itu.
Selama penyelenggaraan Piala AFF U-16 2018, Hamsa sebenarnya tidak mendapat banyak kesempatan. Dia hanya tampil empat dari tujuh pertandingan yang dilakoni Timnas Indonesia U-16.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Belum Fit
Dari jumlah laga itu, pemain bernomor punggung 17 itu mendapatkan 134 menit bermain tanpa mencetak gol. Hal itu dikarenakan Hamsa tidak dalam kondisi kebugaran yang baik selama turnamen pasca mengalami cedera.
Sejak awal, Fakhri sudah menengaskan Hamsa tidak bisa dipaksakan bermain. Hamsa pernah sekali tampil penuh 80 menit saat melawan Kamboja, hasilnya dia terlihat cukup kelelahan.
"Saya beberapa kali harus memastikan laporan dokter tim soal kondisi Hamsa. Secara fisik dia cukup mampu. Tapi, saat sudah agak lama kecepatannya akan berkurang. Kadang dia memaksakan diri untuk melakukan crossing," ucap Fakhri.
Kiprah Hamsa Lestaluhu selanjutnya tentu dinanti, tak hanya di Timnas Indonesia U-16 saat ini melainkan juga beranjak ke timnas kelompok usia selanjutnya sehingga nama "Lestaluhu" akan semakin menancap dalam di pentas sepak bola nasional.
Advertisement