Bola.com, Surabaya - Sugiantoro dinilai mampu mengembalikan karakter Persebaya meski hanya menjadi caretaker dalam dua pertandingan, yakni melawan Persela Lamongan (5/8/2018) dan Barito Putera (13/8/2018).
Sebelumnya, saat dikendalikan Alfredo Vera, banyak yang menilai Persebaya seakan bermain tanpa roh karena kerap berganti-ganti komposisi pemain. Selain itu, sang pelatih juga dianggap kurang menjiwai Persebaya lantaran minimnya kesempatan yang didapatkan para pemain jebolan klub internal Persebaya.
Advertisement
Baca Juga
Namun di tangan Sugiantoro, Persebaya seperti kembali pada khittahnya. Rendi Irwan dkk. tampil militan, ngotot dan keras yang menjadi ciri Persebaya pun terlihat dalam dua laga itu. Berkat karakter permainan tersebut, Sugiantoro hampir mencatatatkan rekor positif dalam dua kali mendampingi tim. Sayang, blunder kiper Dimas Galih saat Persebaya ditekuk Barito 2-3 memaksa Persebaya pulang tanpa poin.
Sugiantoro menolak mengomentari perbedaan gaya permainan yang ia terapkan dengan penampilan Persebaya selama di bawah kemudi Alfredo Vera. Namun ia mengakui, komunikasi personal yang ia bangun menjadi kunci untuk mengembalikan Persebaya pada karakternya.
"Saya ajak mereka bicara satu-persatu. Saya mencoba mengetuk hati mereka, dan membuat mereka terbuka mengenai apa yang menjadi ganjalan. Saya juga mengajak mereka sharing terkait teknik maupun taktik. Dengan begitu, mereka lebih memahami apa yang saya inginkan, dan saya juga tahu apa yang mereka mau," ujar pelatih yang meletakkan jabatan pelatih caretaker setelah laga kontra Barito ini.
Ayah dari stoper muda Persebaya, Rachmat Irianto itu mengaku, komunikasi itu ia lakukan cukup intens sejak ia ditunjuk menjadi pelatih interim Persebaya menggantikan sementara posisi pelatih kepala setelah Alfredo Vera mundur.
Pelatih yang akrab disapa Bejo itu berharap kepada pelatih Persebaya yang baru juga melakukan hal yang sama, sehingga Persebaya bermain dengan karakter Suroboyoan.
"Mungkin kalau pelatihnya dari luar Surabaya, atau bukan mantan pemain Persebaya, memang harus memahami karakter Persebaya lebih dulu, kemudian mengadaptasinya. Soal taktik saya pikir pelatih kepala nanti lebih tahu apa yang harus dilakukan," ucap Sugiantoro.
Â