Bola.com, Pamekasan - Striker Barito Putera, Samsul Arif, tidak setuju dengan wacana pelarangan striker asing di Liga 1 untuk musim depan yang belakangan mencuat. PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 berencana untuk membuat kebijakan itu.
PT LIB beralasan ingin striker lokal lebih banyak mendapat kesempatan bermain. Selama ini daftar pencetak gol di Liga 1 banyak didominasi pemain impor.
Advertisement
Baca Juga
Samsul, yang berstatus sebagai striker lokal, melihat ada kelemahan dalam kebijakan itu bila diterapkan. Dia merasa kehadiran striker asing justru kehadiran striker banyak membantu pemain lokal.
"Itu saya pikir bukan solusi dan bukan kebijakan yang arif. Saya melihat pemain lokal juga ingin belajar dari pemain asing yang memiliki kualitas yang lebih baik. Tapi, mungkin lebih baik lagi setiap pelatih di Liga 1 memberikan kepercayaan kepada striker lokal," ungkap Samsul.
Striker berusia 33 tahun itu melihat saat ini Timnas Indonesia juga tidak terlalu memiliki kendala untuk mendapatkan striker lokal.
Selama ini, ia mencontohkan, Lerby Eliandry (Borneo FC) dan Ilham Udin Armaiyn (Selangor FA) termasuk predator yang tajam dan bisa diandalkan.
“Beberapa tahun belakangan, Timnas Indonesia mengalami banyak perkembangan bagus. Seperti coach Luis Milla berani memainkan striker muda yang memang harus diberi jam terbang. Kalau kemudian melarang, kami kurang dapat anutan atau teladan dari pemain asing yang memiliki banyak pengalaman," imbuh Samsul.
Samsul sosok striker lokal yang tajam meski telah memasuki usia kepala tiga. Musim lalu, dia menorehkan catatan impresif saat masih berseragam Persela Lamongan.
Pemain asal Bojonegoro menjadi striker lokal tersubur dengan koleksi 17 gol dari 34 pertandingan. Hal itu artinya dia berhasil mencetak rata-rata satu gol dalam setiap dua pertandingan.
Setelah hijrah ke Barito Putera musim ini, ketajaman Samsul rupanya tidak berkurang. Dia mampu membukukan 10 gol dari semua pertandingan atau 10 laga yang dijalani Barito Putera.