Bola.com, Malang - Ada yang berbeda dari permainan Dedik Setiawan saat Arema FC dikalahkan Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Gedebage, Bandung, Kamis (13/9/2018).
Penyerang 24 tahun itu terlihat lebih berani berduel dengan stoper asing. Beberapa kali Dedik terlibat duel keras dan gesekan dengan Bojan Malisic. Padahal, sebelumnya dia bukan tipikal striker temperamental.
Advertisement
Baca Juga
Hal ini kemungkinan imbas setelah dia memperkuat Timnas Indonesia dalam uji coba melawan Maurutius di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang (11/9/2018), sehingga dia lebih percaya diri dan berani menghadapi intimidasi lawan.
"Kemarin memang sempat ada duel dengan bek Persib. Namanya pertandingan, itu biasa," jelasnya.
Dedik sepertinya sudah bosan setelah beberapa kali dapat perlakuan keras dari stoper lawan, namun dia memilih diam. Apalagi Arema jadi satu-satunya tim yang memakai striker lokal di putaran kedua ini. Praktis, sasaran stoper lawan selalu terarah kepada Dedik.
Saat melawan Madura United, Senin (17/9/2018), Dedik mengaku akan tetap mempertahankan tipikal bermain ngotot dan berani duel dengan stoper tangguh.
Dia juga tidak grogi jika nantinya berhadapan dengan duet stoper tangguh milik Madura United, Fabiano Beltrame dan Fachrudin Ariyanto.
Duet stoper Madura United tersebut selama ini dikenal sangat kukuh, sama seperti duet stoper milik Persib yang punya postur jangkung dan kukuh. "Melawan Madura United, saya akan coba bermain sama," ucapnya.
Namun, dia mengaku selalu siap menghadapi siapa pun. Bukannya ingin sombong, tapi dia memang punya senjata kecepatan yang bisa merepotkan pemain belakang dengan postur kukuh.
Hal diperlihatkannya saat melawan Persib. Bojan Malisic harus jatuh bangun mengawalnya.
Hanya, Dedik justru tidak bisa memanfaatkan beberapa peluang yang dimiliki karena aksekusinya beberapa kali melambung, seperti pada babak pertama dan pengujung laga usai.
Padahal, dia jadi tumpuan utama lini depan Arema karena Dedik sementara jadi top scorer tim Singo Edan dengan tujuh gol.