Bola.com, Bantul - PSM Makassar sukses menekuk PS Tira 2-1 pada pekan ke-22 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak di Stadion Sultan Agung Bantul, Rabu (19/9/2018).
Meski berhasil memutus catatan minor tanpa kemenangan pada awal putaran kedua, pelatih Robert Alberts justru meradang pada jumpa media usai pertandingan.
Baca Juga
Advertisement
Pelatih asal Belanda ini enggan berkomentar soal jalannya pertandingan. Robert malah mengungkapkan kekecewaanya atas perlakuan yang diterima skuatnya sebelum pertandingan.
Pertama, kata Robert, sehari sebelum pertandingan, skuatnya tidak diperbolehkan melakukan uji lapangan di Stadion Sultan Agung Bantul sesuai permintaan PSM.
"Padahal dalam regulasi, tim tamu berhak mengajukan jadwal latihan yang harus dipenuhi tuan rumah," tegas Robert.
Selanjutnya, beberapa saat sebelum duel berlangsung, match commisioner melarang PSM memasukkan Imam Fadillah kiper cadangan PSM dalam daftar susunan pemain. Alasannya, mantan kiper Persib Bandung ini harus menjalani sanksi tambahan.
"Padahal dalam surat terakhir yang kami terima dari PT LIB (operator), Imam hanya mendapat hukuman dua partai dan dia sudah menjalaninya," terang Robert.
Robert menambahkan, dirinya sudah bertanya ke sekretaris tim PSM, Andi Widya Syadzwina apakah ada surat susulan terkait sanksi Imam. "Ternyata tidak ada surat susulan. Wina lalu menghubungi PT LIB dan mereka menjawab segera mengirim suratnya. Tapi, sampai pertandingan berakhir, surat itu belum tidak ada," papar Robert.
Â
Sebagai pelatih, lanjut Robert, bisa saja dia memainkan Imam karena legalitas berupa surat sanksi tidak pernah diterima PSM.
"Tapi, saya akhirnya memutuskan tidak memasukkan nama Imam. Karena, saya tidak ingin andai PSM menang, tiga poin kami hilang karena bakal ada protes di kemudian hari," kata Robert.
Robert pun mengaku heran, kecewa dan bingung karena PSM selalu diperlakukan tidak ada adil. "Kalau anda melihat kondisi di ruang ganti, semua elemen tim terutama pemain terlihat bingung dengan kejadian tadi," tegas Robert.
Sementara itu, kapten PSM, Wiljan Pluim yang hadir pada jumpa media mengakui Juku Eja tampil sangat buruk di babak pertama.
"Itu adalah 45 menit terburuk PSM sejauh ini. Tapi, kami bisa bangkit di babak kedua dan melakukan tekanan ke PS Tira. Jadi, kami layak untuk menang," tutur Pluim.