Bola.com, Jakarta - Tak bisa dimungkiri, Iran merupakan ancaman paling serius buat Timnas Indonesia U-16 di Piala AFC U-16 2018. Hal itu mengacu pada kiprah kedua negara di Piala AFC U-16 yang terkesan jomplang.
Dari data, Iran sudah tampil sebanyak 10 kali sejak Piala AFC U-16 kali pertama bergulir pada 1985. Tahun ini merupakan keikutsertaan ke-11.
Advertisement
Baca Juga
Iran termasuk negara peserta sukses di Piala AFC U-16. Mereka tercatat sekali jadi juara (2008), dua kali runner-up (2000 dan 2016), sekali menduduki peringkat keempat (2004), dan satu kali jadi semifinalis (2012).
Dengan begitu, dari 10 partisipasi di Piala AFC U-16, Iran masuk lima empat besar sebanyak lima edisi.
Lebih detail, Iran sudah memainkan 47 pertandingan (dalam 10 partisipasi), dengan rekor 27 menang, 7 imbang, dan 14 pertandingan berakhir dengan kekalahan.
Dari jumlah itu Iran mengoleksi 94 gol dan kebobolan 54 gol. Total poin Iran di Piala AFC U-16 adalah 88.
Bandingkan dengan Timnas Indonesia U-16. Piala AFC U-16 2018 merupakan partisipasi keenam Indonesia. Sebelumnya, Tim Merah-Putih tampil di Piala AFC U-16 edisi 1986, 1988, 1990, 2008, dan 2010.
Dari lima edisi itu, Indonesia adalah menjalani total 17 pertandingan. Hanya satu laga yang berakhir kemenangan, tiga laga berakhir imbang, dan 13 pertandingan sisanya berakhir dengan kekalahan.
Indonesia mengoleksi 11 gol namun kebobolan 48 gol. Total poin Indonesia, 6. Tentu jauh jika dibandingkan milik Iran.
Dari data itu pula bisa dilihat, Indonesia justru kerap jadi lumbung gol bagi tim lawan. Faktanya, empat dari lima partisipasi di Piala AFC U-16, Tim Garuda gagal lolos dari penyisihan grup.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Masa Lalu Tak Berarti
Satu-satunya prestasi diraih pada Piala AFC U-16 1990. Ketika itu Indonesia finis di peringkat keempat. Namun, format pada edisi itu berbeda dengan yang sekarang digunakan.
Pada putaran final Piala AFC U-17 (berubah menjadi U-16 setelah edisi 2006) yang digelar di Uni Emirat Arab itu hanya diikuti delapan peserta.
Dari faktor rekam jejak, Indonesia memang kalah ketimbang Iran. Namun, jargon sepak bola itu bulat masih berlaku hingga saat ini.
Hal itu berarti, di lapangan, Timnas Indonesia U-16 asuhan Fakhri Husaini masih tetap memiliki peluang sama besar untuk mengakhiri pertandingan nanti dengan hasil kemenangan.
Pelatih Timnas Iran U-16, Abbas Chamanian, berujar kiprah di masa lalu tak berarti apa pun buat tim asuhannya sekarang. "Kami di sini, dengan tim baru, di lingkungan baru. Keberhasilan di masa lalu tak akan membantu kami," kata Chamanian.
Di sisi lain, Timnas Indonesia U-16 begitu menggebu menjalani duel-duel di Piala AFC U-16 2018. "Kami sudah menunggu momen bermain di turnamen ini, dan akhirnya menjadi kenyataan. Target kami, bisa bermain di Piala Dunia, jadi saya minta pemain fokus agar dapat meraih target itu," kata Fakhri Husaini.
Timnas Indonesia U-16 bersua Iran pada matchday pertama penyisihan Grup C Piala AFC U-16 2018 di Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Jumat (21/9/2018), mulai jam 15.30 WIB.
Advertisement