Sukses


Arema Kalah di Jayapura karena Penyakit Lama

Bola.com, Jayapura - Kekalahan di kandang Persipura Jayapura, Stadion Mandala, Jayapura, Sabtu (22/9/2018), sangat disayangkan Arema FC karena mereka sudah mengawali pertandingan dengan baik.

Namun, pada babak kedua, Arema kehilangan Hendro Siswanto yang cedera dan Israel Wamiau di kartu merah. Dari pandangan pelatih Arema, Milan Petrovic, timnya bisa mendapatkan poin.

Milan memiliki dua pandangan yang berbeda dengan wasit Mustafa Umarella, yang memimpin pertandingan. Yang pertama adalah cedera parah yang dialami Hendro. Bahkan gelandang 28 tahun itu sempat kejang di lapangan.

"Dalam duel itu, pemain Persipura (Imanuel Wanggai) yang menabrak Hendro. Jadi dia harusnya kena kartu merah," kata pelatih asal Slovenia itu.

Pandangan lainnya adalah proses penalti yang didapatkan Persipura. Menurutnya, tidak ada handsball, seperti yang dituduhkan, yang dilakukan Alfin Tuasalamony.

"Setiap orang memang punya pandangan yang berbeda. Bukannya saya mencari alasan. Tapi, tadi bukan penalti," jelasnya.

Lantaran dua hal itu, Arema tidak bisa maksimal pada babak kedua. Terutama saat kehilangan Hendro. Milan kesulitan mencari penggantinya sehingga Juan Revi yang akhirnya dimasukkan.

"Hendro pemain sangat penting dalam skema. Saya bingung mencari pemain yang bisa seperti dia," keluhnya.

Milan juga teringat timnya bermain seperti saat melawan Persib di Bandung (13/9/2018). Tim Singo Edan bermain apik pada babak pertama. Tetapi, mereka tidak bisa membuahkan gol sehingga pada babak kedua ada penurunan yang terjadi.

"Sama seperti melawan Persib. Kami mengawali pertandingan dengan baik. Tapi, itu tidak bisa mengubah apa-apa jika tidak mencetak gol. Tadi ada beberapa peluang di babak pertama," sambungnya.

Hal itu berarti, selain faktor kehilangan Hendro dan Israel, penyakit lama Arema juga kambuh lagi, yakni sulit mencetak gol di kandang lawan. Ini merupakan kali kedua beruntun Singo Edan tumpul di kandang lawan.

Padahal, Dedik Setiawan dkk. punya peluang. Bisa jadi Arema kurang tenang menyelesaikan peluang saat bermain tandang lantaran ada kesan terburu-buru untuk segera mengeksekusi peluang tersebut.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer