Bola.com, Malang - Pelatih Arema FC, Milan Petrovic ikut bersedih dengan meninggalnya suporter Persija Jakarta Haningga Sirila di Bandung. Menurut pelatih asal Slovenia tersebut, insiden ini sangat menyeramkan.
Menurut Milan, sepak bola bukan untuk sebuah permusuhan yang sampai harus menghilangkan nyawa. Haringga meninggal setelah dikeroyok fans Persib di luar Stadion Bandung Gelora Lautan Api menjelang laga verus Persija Jakarta (23/9/2018).
Baca Juga
Marselino Ferdinan dan 3 Pemain Diaspora Timnas Indonesia yang Main Kinclong saat Taklukkan Arab Saudi: Petarung Tangguh
Pelatih Bahrain Mulai Ketar-ketir Jelang Lawan Timnas Indonesia: Sangat Sulit, Mental Harus Disiapkan!
Hasil Lengkap BRI Liga 1 2024 / 2025 Hari Ini: Kemenangan Bersejarah Malut United
Advertisement
“Mereka ini masih satu negara. Tidak sepatutnya melakukan hal seperti itu. Semua masih saudara,” kata Milan.
Dia menyebutkan bahwa insiden di Bandung lebih menyeramkan ketimbang di Eropa. Dari pengalamannya di Slovenia dan Serbia, belum ada penonton yang meninggal di area dekat stadion karena kekerasan.
“Kalau pengeroyokan pernah terjadi di Eropa atau negara saya. Tapi itu jauh dari stadion. Insiden seperti itu biasanya dipengaruhi minuman atau obat terlarang dan mafia. Semoga kedepan suporter Indonesia menjadi lebih baik. Sepak bola itu untuk hiburan yang membuat rasa nyaman,” kata pelatih 57 tahun itu.
Imbas dari tragedi di GBLA, PSSI menghentikan Liga 1 untuk sementara. “Aremania jangan sampai anarkis. Mereka harus kreatif untuk memberikan dukungan kepada klub. Baik itu koreo atau nyanyain yang membuat pemain lebih semangat,” imbuhnya.
Sebenarnya Milan melihat potensi fans di Indonesia sangat luar biasa. Banyak kreatifitas sudah dia lihat di tribune penonton. Bukan saja milik Arema, tapi juga suporter lainnya. Jadi dia menghimbau kepada suporter semua klub untuk tidak lagi bermusuhan.
“Saat mendukung timnas mereka bisa duduk bersama. Jadi jangan sampai kejadian menyedihkan itu terulang kembali,” sambungnya.