Jakarta - Meski sudah berlangsung lima hari yang lalu, duka masih menyelimuti sepak bola Indonesia, khususnya Persib Bandung dan Persija Jakarta. Rivalitas kedua suporter mereka kembali memakan korban.
Seperti diketahui, jelang laga Persib melawan Persija di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Minggu (23/9/2018), ada insiden di mana anggota The Jakmania bernama Haringga Sirila ditemukan tewas. Ironisnya, ia tewas karena jadi korban pengeroyokan yang dilakukan Bobotoh, sapaan pendukung Persib.
Advertisement
Sejak awal era 2000-an, suporter Persib dan Persija memang tak memiliki hubungan yang harmonis. Sudah banyak pula nyawa yang melayang akibat perseteruan keduanya. Padahal, sudah berulang kali kampanye dan misi perdamaian didengungkan dari kedua pihak.
Roberto Carlos Mario Gomez, pelatih Persib Bandung, pun ikut miris dengan insiden tersebut. Ia menyayangkan fakta bahwa sepak bola Indonesia justru jadi kuburan untuk para suporter.
"Saya selalu berbicara, kita harus ambil dari contoh yang sudah ada. Ini pesta bukan perang. Ini pesta yang menyenangkan, kamu bisa datang dengan keluarga, bisa datang ke Arema, ke Jakarta dengan keluarga, itu bagus," ujar Mario Gomez.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Contoh Real Madrid dan Barcelona
Gomez juga memberi contoh rivalitas yang ada di kedua kelompok suporter Barcelona dan Real Madrid. Meski memiliki rivalitas bertensi tinggi, tak terdengar ada nyawa yang melayang akibat permusuhan keduanya.
"Anda bisa kalah, imbang, atau menang. Itu yang menyenangkan dari sepak bola. Jadi, sangat penting untuk kita mengambil contoh dari sini. Di Spanyol, ketika Barcelona dan Real Madrid bertanding, semua datang ke lapangan dan tidak ada masalah. Tidak ada kemarahan apapun," mantan asisten pelatih Hector Cuper di Valencia itu menegaskan.
Di sisi lain, dampak dari insiden tewasnya Haringga pun cukup besar. Semua pihak akhirnya sepakat untuk menghentikan sementara kompetisi Liga 1 2018. Pada akhirnya, semua ikut dirugikan dengan insiden tersebut.
Advertisement