Bola.com, Malang - Para pecinta sepak bola Indonesia nampaknya mulai jengah melihat situasi saat ini. Insiden meninggalnya suporter Persija, Haringga Sirla, mengakibatkan Liga 1 diberhentikan untuk sementara.
Buntut dari semua ini melahirkan desakan untuk mencopot Edy Rahmayadi dari jabatan Ketum PSSI. Tuntutan itu mulai lahir dari akun media sosial suporter hingga penandatanganan petisi online.
Banyak yang tidak puas dengan kepemimpinan Edy selama hampir dua tahun menjadi orang nomor satu PSSI. Apalagi, mantan Pangkostrad itu juga merangkap jabatan sebagai gubernur Sumatera Utara.
Advertisement
Baca Juga
Menanggapi hal itu, para manajer klub Liga 1 yang hadir dalam laga amal di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (29/9/2018) turut memberikan komentarnya. Juru bicara manajer klub Liga 1, Haruna Soemitro meminta publik untuk bersabar.
“Ini adalah isu yang sangat sensitif. Jangan setiap ada masalah solusinya selalu mengganti Ketum PSSI. Padahal, kami tidak memilih Ketum PSSI lewat media sosial atau bahkan petisi,” ungkap Haruna.
“Kami memilih Pak Edy lewat kongres PSSI yang sah. Semua menghargai mekanisme kongres. Dan beri kesempatan pada Pak Edy, saya percaya pada PSSI, Komdis, yang telah melakukan langkah maju pada tindakan,” ungkap pria yang merupakan manajer Madura United itu.
Sampai saat ini, PSSI masih terus mengivestigasi kasus kematian Haringga. Almarhum meregang nyawa setelah dikeroyok oleh suporter Persib Bandung jelang menjamu Persija pada pekan lalu di Stadion GBLA, Bandung, Minggu (23/9/2018).
“Kami, dari klub-klub Liga 1, akan berdikusi mengenai sikap dan masukan untuk PSSI. Percayakan pada kami, kami akan mengevaluasi kinerja Pak Edy melalui kongres,” ucap Haruna.