Bola.com, Malang - Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akhirnya menjatuhkan sanksi berat kepada Arema FC. Hukuman itu merupakan buntut beragam ulah negatif Aremania saat pertandingan melawan Persebaya Surabaya pada pekan ke-24 Gojek Liga 1 Bersama Bukalapak (6/10/2018) di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Kini Arema harus membayar denda Rp100 juta dan sanksi laga kandang serta tandang tanpa didampingi Aremania.
Advertisement
Baca Juga
Hukuman laga tanpa penonton itu yang terasa paling berat karena tim berjuluk Singo Edan ini masih menyisakan lima laga kandang melawan Bali United, PSMS Medan, Perseru Serui, Barito Putera dan Sriwijaya FC. Namun, CEO Arema, Iwan Budianto ternyata legawa dengan hukuman tersebut.
"Jangankan hukuman sampai akhir musim, sejujurnya Arema ikhlas jika harus dihukum 10 tahun tanpa penonton dan sanksi lainnya. Asalkan mampu membawa revolusi perubahan perilaku suporter ke arah yang positif," jelas pria yang akrab disapa IB tersebut.
Dengan hukuman tersebut, manajemen Arema menegaskan tidak akan melakukan banding. Justru IB meminta kepada Aremania untuk melakukan instrospeksi. Tetapi, dia juga berpesan di antara Aremania jangan sampai timbul gejala saling menyalahkan. Semua harus memulai dari diri masing-masing untuk mengembalikan citra baik Aremania.
"Kami ada di barisan paling depan untuk membangun kesadaran suporter, utamanya Aremania. Hentikan perdebatan untuk mencari siapa yang salah. Jika perlu, kami harus lebih sering bertemu, berdiskusi agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang," tegasnya.
Jika dikalkulasi, sebenarnya Arema rugi besar jika menggelar sisa laga home tanpa penonton karena pemasukan dari tiket masih cukup membantu finansial Arema. Meski, animo suporter untuk datang ke Stadion Kanjuruhan kini naik turun.
Selain itu, pemain Arema akan kehilangan atmosfer dukungan Aremania. Jadi, mereka harus terbiasa bermain di Stadion Kanjuruhan dalam suasana yang sunyi.
Selain itu, hukuman kepada dua Aremania juga diberikan langsung oleh Komdis PSSI. Dirigen Aremania Yuli Sumpil dan satu Aremania lain, Fandy, dilarang memasuki stadion seumur hidup.
Keduanya melakukan provokasi kepada pemain Persebaya dengan masuk ke lapangan saat jeda pertandingan. Ulah mereka juga membuat suasa stadion waktu itu memanas dan di akhir pertandingan suporter Arema ikut masuk ke lapangan.