Memelihara Burung Jadi Pelipur Lara Yuli Sumpil Setelah Kena Sanksi Komdis PSSI

Bola.com, Malang - Aksi dirigen Aremania, Yuli Sugianto, atau yang lebih dikenal Yuli Sumpil di dalam stadion kini tinggal kenangan. Sanksi dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang melarangnya memasuki stadion seumur hidup, jadi tembok penghalang untuk memimpin Aremania menyanyikan dukungan bagi Arema FC.

Hukuman itu buntut aksi turun ke lapangan saat jeda pertandingan Arema melawan Persebaya Surabaya pada pekan ke-24 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang (6/10/2018).

Di luar aksinya di tribune penonton, dia punya sisi lain yang jadi pelampiasan, yakni kegemarannya dalam memelihara burung.

Ketika Bola.com berkunjung di rumahnya, di daerah Gang Sumpil, Kota Malang, Jumat (12/10/2018), pria 42 tahun itu sedang bersiap untuk melombakan satu di antara burung peliharaannya.

"Sebenarnya sekarang ada lomba. Ini mau berangkat. Tapi, sepertinya sudah terlambat," katanya.

Di halaman depan rumahnya, ada sebuah sangkar berukuran tiga meter. Itu digunakannya untuk melatih burung. Di sini terlihat Yuli tak hanya bakat jadi dirigen Aremania melainkan juga membuat burung bisa bernyanyi merdu.

"Sekarang saya punya tiga burung. Jenis cucak ijo, murai, dan kadang ganti-ganti. Lumayan, terbilang sering menang lomba," ungkapnya.

Yang unik, Yuli selalu memberi nama burung peliharaannya itu tak jauh-jauh dari istilah sepak bola. "Ada yang saya kasih nama cassual terace, super Along (panggilan striker Arema asal Singapura, Noh Alam Shah), holigan, dan yang lainnya," jelasnya.

Untuk masalah nama, Yuli punya kebiasaan unik lain. Jika burungnya tidak menang lomba, nama jelek akan diberikan. Tetapi, jika berhasil jadi pemenang, nama berbau sepak bola akan diberikannya.