Bola.com, Malang - Nama Yuli Sumpil sebagai dirigen Aremania boleh saja ternoda dengan sanksi komdis PSSI. Kini dia dihukum tidak boleh memasuki stadion seumur hidup setelah dinilai melakukan provokasi saat pertandingan lawan Persebaya Surabaya akhir pekan lalu (6/10/2018).
Namun di Malaysia, ternyata namanya masih harum. Bagaimana bisa? Apa yang membuatnya memiliki hubungan spesial dengan suporter di negara tetangga itu?
Yuli menegaskan jika dia masih menjalin komunikasi intensif dengan beberapa suporter klub Malaysia. Seperti fans Kedah FA, Selangor FC dan beberapa fans dari daerah Perak di Negeri Jiran.
Advertisement
Baca Juga
"Semua bermula saat saya bermain di film The Conductor. Tahun 2008 saya berangkat ke India untuk pemutaran film di sana. Kebetulan sama mas Andibachtiar Yusuf (produser film) meminta saya bertemu dengan fans di Malaysia lebih dulu untuk berbagi pengalaman jadi dirigen," kenangnya.
Berbagai kelompok suporter waktu itu hadir dan duduk bersama. Yuli seakan didewakan di sana. Karena tahun itu masih jarang suporter yang bisa memimpin puluhan ribu masa untuk bernyanyi bersama dalam stadion.
"Yang sana tanamkan waktu itu bagaimana harus tulus mencintai klub. Tidak masalah suporter melakukan teror kepada klub lawan. Karena itu membuat lebih greget saat bernyanyi di tribun," jelasnya.
Hubungan baik itu tersambung saat Arema bermain di AFC Cup 2014. Pada waktu itu Arema satu grup dengan Selangor FA. Yuli pun kembali ke Malaysia untuk memberikan dukungan dan bertemu dengan fans setempat.
"Tiga hari saya di sana harus bergiliran keliling dari markas fans Malaysia satu ke yang lainnya," kenangnya.
Musim ini, komunikasi mereka berlanjut. Beberapa fans Kedah sempat berkunjung ke rumah Yuli Sumpil di Malang. "Sebenarnya mereka ingin menyaksikan laga Arema lawan Persebaya. Tapi karena sempat ditunda, mereka hanya bisa melihat laga amal Arema lawan Madura United," lanjut dia.