Bola.com, Bantul - PSIS Semarang tampil heroik untuk membawa tiga poin dari markas PS Tira dalam lanjutan pekan ke-26 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak.
Diserang bertubi-tubi sepanjang dua babak, tim Laskar Mahesa Jenar justru mencuri gol lewat kaki Bruno Silva, pada akhir babak pertama dalam laga di Stadion Sultan Agung, Bantul, Rabu (16/10/2018).
Dengan hasil itu, tim kebanggaan masyarakat Kota Lunpia itu merangsek ke posisi 10 dengan 33 poin. Pelatih PSIS, Jafri Sastra, menyebut strategi permainan lambat yang berhasil dijalankan jadi kunci kemenangan timnya.
Advertisement
Baca Juga
"Kami sudah tahu PS Tira punya ciri khas permainan cepat yang berbahaya. Makanya kami memilih bermain lambat dan mereka ternyata terbawa dengan permainan. Ini yang menjadi kunci kemenangan," kata Jafri dalam jumpa pers, usai pertandingan.
Juru taktik asal Padang itu sangat mengapresiasi kerja keras dan tanggung jawab skuat asuhnya di laga itu. Betapa tidak, Hari Nur Yulianto dan kawan-kawan dalam kondisi kelelahan karena bermain tiga pertandingan sekaligus dalam waktu 12 hari.
Jafri mengakui, tingkat kelelahan tinggi membuat penampilan para pemain terlihat kaku. Namun, lanjut dia, motivasi lebih dan keinginan untuk menang membuat para pemain tampil habis-habisan sepanjang pertandingan.
"Meski beberapa pemain blank di lapangan, namun tetap berkosentrasi penuh dan bertanggung jawab pada posisi mereka. Ini yang saya beri apresiasi setinggi-tingginya untuk pemain," ungkap mantan pelatih Mitra Kukar itu.
Striker PSIS, Aldaier Makatindu, menyebut kemenangan tandang kedua itu jadi motivasi lebih menghadapi sisa pertandingan. Apalagi, tambahan poin penuh tersebut memperbesar peluang PSIS untuk bertahan di Liga 1.
"Kami bersyukur bisa meraih kemenangan di laga yang cukup ketat ini. Mudah-mudahan terus meraih hasil serupa di pertandingan yang lain," tegas mantan penyerang Timnas U-23 tersebut.