Bola.com, Jakarta - Klub yang dibela David Laly selama musim 2018, Felcra FC, terpaksa dibubarkan. Padahal, klub yang berbasis di Kuala Lumpur ini mendapat tiket promosi ke kompetisi kasta tertinggi musim 2019, Liga Super Malaysia.
Advertisement
Baca Juga
Di akhir musim 2018, Felcra FC finis di urutan kedua dengan poin 34, terpaut sembilan poin dari Felda United yang jadi juara kompetisi kasta kedua, Liga Premier Malaysia.
Dua klub itu sama-sama berhak promosi karena tiket berlaga ke kasta tertinggi dari kasta kedua hanya tersedia dua saja.
Meski begitu, nyatanya usaha David Laly dkk. sepanjang musim bak sia-sia. Pasalnya, manajemen tertinggi Felcra FC memutuskan untuk membubarkan klub usai musim 2018.
"Felcra FC akan dibubarkan karena memerlukan pembiayaan hingga 8 juta ringgit per tahun (Rp29, 2 miliar) dan tidak memberi keuntungan," kata ketua Felcra, Datuk Mohd Nageeb Abdul Wahab.
Mohd Nageeb menambahkan langkah terbaik setelah menilai situasi ekonomi terkini adalah dengan membubarkan Felcra FC untuk memastikan kas perusahaan tetap stabil.
Felcra FC baru berkiprah selama enam tahun di kancah Liga Malaysia. Klub yang melahirkan penyerang sensasional, N. Thanabalan itu berjaya di Liga FAM 2017 dan selanjutnya promosi ke Liga Premier 2018.
Sepanjang musim 2018, tim asuhan pelatih asal Brasil, Tarcisio Pugliese, itu bermain apik dengan merebut tiket promosi. David Laly juga ikut berkontribusi.
Namun, alih-alih kontraknya diperpanjang dan berpeluang tampil di Liga Super Malaysia 2019, David Laly harus rela melihat klub yang dibelanya selama satu tahun terakhir dibubarkan.
David Laly meneken kontrak selama satu musim bersama Felcra FC pada awal Januari 2018. Dia merupakan satu di antara beberapa asal Indonesia yang selama musim 2018 berkiprah di Liga Malaysia, seperti Andik Vermansah (Kedah FA) dan duo Selangor FA, Ilham Udin Armaiyn serta Evan Dimas Darmono, dan Achmad Jufriyanto (Kuala Lumpur FA).
Sumber: Berita Harian