Bola.com, Surabaya - Timnas Indonesia U-19 bakal menghadapi Qatar pada matchday kedua penyisihan Grup A Piala AFC U-19 2018 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/10/2018).
Advertisement
Baca Juga
Skuat asuhan Indra Sjafri itu menang 3-1 atas Chinese Taipei pada matchday pertama di stadion yang sama, Kamis (18/10/2018). Hal itu bisa jadi modal yang apik bagi Timnas Indonesia U-19 untuk memetik tiga poin berikutnya.
Sementara itu, Qatar justru gagal mendulang kemenangan di matchday pertama setelah kalah 1-2 dari Uni Emirat Arab. Namun, hasil itu tentu tidak boleh membuat Timnas Indonesia U-19 meremehkan calon lawannya itu.
Qatar memiliki reputasi yang cukup mentereng untuk mengikuti turnamen dua tahunan ini. Mereka tercatat sebagai pengoleksi gelar satu juara turnamen ini, yaitu pada edisi 2014.
Meski demikian, Egy Maulana Vikri dkk. harus bisa menjadikan kemenangan atas Chinese Taipei sebagai pijakan meningkatkan kepercayaan diri. Kemenangan atas Qatar nantinya bakal memudahkan langkah untuk lolos ke fase gugur.
Pemain Timnas Indonesia era 1980-an dan 1990-an, Kas Hartadi, ikut mengamati perjuangan Timnas Indonesia U-19.
Kepada Bola.com, dia memberikan tiga masukan agar skuat asuhan Indra Sjafri bisa menang atas Qatar. Simak ulasan Kas Hartadi, yang juga pelatih Kalteng Putra FC itu, sebagai berikut.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tampil Menyerang Sejak Awal
Timnas Indonesia U-19 sempat kesulitan menembus pertahanan Chinese Taipei pada babak pertama. Pada turun minum, laga berkesudahan dengan skor 0-0 dan kemudian semua gol lahir di babak kedua.
Saddil Ramdani cs. seolah terlambat panas untuk bisa segera mencetak gol. Namun, tak lama setelah turun minum, mereka langsung tampil trengginas menekan pertahanan lawan.
Kas Hartadi menilai Timnas Indonesia U-19 harus berusaha menguasai bola dan menekan lawan sejak menit awal. Dengan begitu, lawan akan terpancing untuk mau keluar lebih dini.
"Harus dari awal menggempur pertahanan lawan. Saya lihat, pemain Timnas Indonesia U-19 punya kecepatan di sayap, itu yang harus dimanfaatkan. Ada banyak variasi juga untuk melakukan serangan," ucap pelatih yang merupakan bagian Timnas Indonesia yang meraih medali emas SEA Games 1991 itu.
Kas melihat Qatar tidak memiliki kemampuan yang istimewa di turnamen kali ini. Itulah mengapa dia memprediksi Timnas Indonesia U-19 bisa mengatasi tim asal negara Timur Tengah itu.
"Selama ini, timnas masih bisa mengimbangi permainan negara asal Timur Tengah. Saya pikir, memang berbeda dengan Chinese Taipei yang agak di bawah kami. Makanya, menekan saja terus sejak awal, buat mereka mau keluar," imbuh pelatih berusia 47 tahun itu.
Advertisement
Memperkuat Lini Tengah
Lini tengah Timnas Indonesia U-19 sudah tampil apik saat melawan Chinese Taipei. Duo gelandang Syahrian Abimanyu dan Lutfi Kamal mampu menjaga tempo permainan dengan baik.
Sektor ini yang harus bisa dikuatkan lagi untuk memenangi penguasaan bola. Dua gelandang itu harus kembali menampilkan permainan yang cukup rapi atau bahkan lebih baik dari penampilan pertama.
"Kuncinya dalam penguasaan bola itu ada di gelandang. Saya lihat, coach Indra Sjafri sudah memberikan instruksi yang baik untuk menguatkan lini tengah. Penguasaan bola sejak menit pertama sangat penting dilakukan," ucap Kas Hartadi.
Selain itu, gelandang juga harus mampu membendung serangan lawan. Sejak lini inilah, alur serangan bisa dibaca dan dihentikan agar tidak semakin masuk ke jantung pertahanan.
"Antisipasi permainan lawan harus dimulai dari lini tengah. Kalau bisa menang, saya kira tidak akan sulit untuk bisa bermain dengan baik dan rapi," tambah pelatih asal Solo itu.
Menjaga Pertahanan dengan Rapi
Kelemahan Timnas Indonesia U-19 mulai terlihat saat melawan Chinese Taipei. Satu gol yang dilesakkan lawan lahir dari skema serangan balik cepat yang gagal diantisipasi.
Kas Hartadi menyarankan Skuat Garuda Nusantara untuk lebih rapat menjaga pertahanan. Skema serangan balik lawan bisa menjadi mematikan karena terlalu sibuk menguasai bola.
"Perlu lebih banyak berusaha untuk mengantisipasi serangan lawan. Dari pemain tengah tadi seharusnya sudah bisa. Tapi, kalau lawan bisa masuk lagi, pemain belakang harus sigap menjaga pergerakan lawan," kata Kas Hartadi.
Advertisement