Bola.com, Surabaya - Persija Jakarta menyayangkan sikap panpel Persebaya Surabaya yang tidak memberikan pelayanan maksimal jelang keberangkatan ke Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (4/11/2018).
Advertisement
Baca Juga
Satu di antaraya adalah keberadaan kendaraan taktis atau bisa disebut rantis yang tidak sesuai dengan SOP seperti biasa. Hanya adandua kendaraan rantis yang disedikan untuk pemain dan ofisial Persebaya.
"Kami membawa 18 pemain, dan ditambah empat orang staf pelatih. Jadi, total 24 orang masuk ke dua kendaraan rantis. Padahal standarnya maksimal delapan orang di dalam rantis, tapi ini sampai 11 orang," kata Eko Yudiono, media officer Persija, kepada Bola.com.
Kondisi itu membuat pemain Persija dalam kondisi tidak nyaman. Sekretaris tim Persija, Rahmad Sumanjaya, menyebutkan seharusnya panpel menyediakan empat kendaraan rantis untuk timnya.
"Standarnya empat kendaraan Rantis, minimal. Ini hanya dua saja, membuat kami desak-desakan saat di dalam. Seharusnya hal ini dipersiapkan secara baik oleh panpel Persebaya," ujar Rahmad.
Tidak hanya itu, Rahmad juga menyayangkan sikap sejumlah oknum suporter Persebaya yang seharusnya menyambut tim lawan dengan baik. Mereka memang langsung mengerubungi kendaraan rantis yang ditumpangi Persija, begitu datang.
"Sesampainya di stadion, kami mendapatkan sambutan tidak baik. Kata-kata yang tidak pantas keluar dari mulut oknum suporter Persebaya. Tidak hanya itu, kami sempat menemukan beberapa oknum suporter yang menunjukkan jari tengah ke kami," imbuhnya.
Secara terpisah, sekretaris tim Persebaya, Ram Surahman, melontarkan pembelaan untuk pihaknya. Dia menyebutkan ketentuan kendaraan rantis itu disepakati tim tuan rumah maupun Persija sebagai tim tamu dalam MCM sehari jelang pertanding.
"Dalam MCM itu ada perwakilan kedua tim yang juga dihadiri Pak Rahmad. Selain itu, pihak kepolisian juga datang untuk membicarakan hal ini. Hasilnya juga tertulis dan sudah disepakati, dua kendaraan rantis saja," kata Ram.