Bola.com, Malang - Dendi Santoso makin rajin mencetak gol. Gelandang Arema itu selalu menjebol gawang lawan dalam tiga laga beruntun, yakni melawan PSMS Medan (28/10/2018), PSIS Semarang (4/11/2018), dan Perseru Serui (11/11/2018). Koleksi Dendi sekarang sudah empat gol.
Advertisement
Baca Juga
Tidak menutup kemungkinan dalam empat laga terakhir di Gojek Liga 1 bersama Bukalapak, pundi-pundi golnya akan bertambah.
Di balik kesuburannya, ternyata Dendi memang mendapat instruksi khusus. Untuk mengatasi problem di lini depan, tim pelatih memintanya lebih rajin melakukan penyelesaian akhir sendiri karena Arema sudah kehilangan striker utama, Dedik Setiawan, yang kini memperkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
"Sekarang saya dapat tugas untuk sering melakukan tembakan ke gawang. Alhamdulillah, bisa memberikan kontribusi gol," kata pemain jebolan Akademi Arema tersebut.
Lantaran dalam top performa, Dendi mengakui ke depan selalu menargetkan bisa mencetak gol. Namun, dia juga menyadari kawalan pemain belakang lawan akan lebih ketat karena dia dinilai sebagai satu di antara pemecah kebuntuan Arema.
"Sepak bola itu kan kerja sama tim. Semua pemain Arema sebenarnya berbahaya. Bukan saya saja. Tapi, kalau memang dapat pengawalan ketat itu juga sudah sering terjadi di pertandingan lainnya," imbuhnya.
Dendi selama ini difungsikan sebagai pemain sayap kanan. Namun, kali ini dia tidak jarang berada di tengah justru untuk menyambut bola muntah karena tim pelatih menyadari Dendi punya akurasi tendangan bagus.
Skema tersebut berhasil mengingat pemain belakang lawan lebih sering fokus untuk mengawal lini depan Singo Edan, seperti Sunarto atau Ahmad Nur Hardianto.
Dendi punya insting gol bagus karena semasa junior dia merupakan penyerang. Tetapi, setelah naik kasta ke level senior, dia digeser sebagai sayap kanan lantaran lini depan Arema lebih sering dihuni penyerang asing.
Baru musim ini Arema mengandalkan penyerang lokal setelah striker asal Brasil, Thiago Furtuoso, didepak saat bursa transfer.