Bola.com, Gianyar - Widodo Cahyono Putro akhirnya resmi berpisah dan meninggalkan jabatan pelatih kepala Bali United. Dia sudah berpamitan kepada klub dan pemain saat latihan di Lapangan Gelora Trisakti, Badung, Kamis sore (29/11/2018).
Advertisement
Baca Juga
Pelatih berusia 48 tahun itu memutuskan mundur setelah Bali United menelan kekalahan dalam tiga laga terakhir secara beruntun. Sesuai klausul kontrak, Widodo harus mundur bila Bali United meraih hasil negatif tersebut.
Dari tiga kekalahan itu, satu di antaranya terjadi di kandang. Mereka dipermalukan Persebaya dengan skor 2-5 (18/11/2018). Sementara dua laga lainnya merupakan partai tandang, masing-masing kalah 0-1 dari Persipura Jayapura (10/11/2018) dan terakhir 0-4 dari PSM Makassar (25/11/2018).
"Saya tegaskan, dari kontrak awal saya sejak 2017, klausul kontrak mengatakan tiga kali pertandingan kalah berturut-turut, hubungan kerja putus. Saya dipanggil Pak Yabes Tanuri (CEO Bali United) mengenai ini. Kalau memang keputusan dalam kontrak, saya memutuskan mundur," ucap Widodo saat ditemui awak media setelah latihan.
Widodo mengaku sudah menganggap pemain Bali United seperti anaknya sendiri. Makanya, dia memutuskan untuk berpamitan, menyalami satu per satu pemain Serdadu Tridatu dalam latihan perpisahan itu.
"Pemain Bali United sudah seperti anak saya sendiri. Lepas dari anak, rasanya sangat sedih. Tapi, sepak bola ibaratnya seperti sepeda, harus terus mengayuh dan latihan. Datang dan pergi pemain atau pelatih adalah hal yang sangat biasa di dunia profesional," ucapnya.
Widodo membantah keputusannya mundur dipengaruhi pihak tertentu. Sebelumnya, sempat beredar kabar situasi internal Bali United sedang kurang baik, yang mengakibatkan kekalahan beruntun itu.
Mantan striker Timnas Indonesia itu juga mengelak dirinya mendapat tekanan dari suporter dan memutuskan berhenti dari Bali United. Baginya, kritik dari suporter merupakan hal yang sangat wajar terjadi.
"Tekanan fan itu bagi saya hal biasa. Akun instagram saya tidak pernah digembok, silakan kalau mau berkomentar. Saya puluhan tahun jadi pemain dan hampir 10 tahun jadi pelatih sudah terbiasa. Jadi, tidak terpengaruh hal itu," jelasnya.
"Inilah sepak bola, kita tidak tahu seperti apa. Saya berterima kasih kepada Pak Yabes yang telah memberikan kesempatan kepada saya menukangi Bali United. Pemain dan staf pelatih memberikan dukungan terus kepada saya. Suporter juga salah satu kekuatan kami mengarungi musim," imbuhnya.