Sukses


Mesin Gol Lokal Kalah Bersaing dengan Pemain Impor di Liga 1 2018

Bola.com, Jakarta - Persaingan mesin gol Gojek Liga 1 bersama Bukalapak dikuasai oleh pemain asing. Tercatat, dalam daftar 10 pemain teratas pencetak gol Liga 1 2018, tak ada satu pun pemain lokal yang mampu bersaing.

David da Silva dari Persebaya menjadi pencetak gol terbanyak hingga pekan ke-32 Liga 1 2018 dengan 20 gol. Torehan tersebut diikuti striker PS Tira, Aleksandar Rakic, yang sudah mengemas 16 gol, kendati timnya tengah berjuang di zona berbahaya.

Setelah itu ada nama Loris Arnaud dari Persela Lamongan, Ezechiel Ndouassel dari Persib Bandung, Fernaando Rodriguez yang memperkuat Mitra Kukar, dan striker Persija Jakarta, Marko Simic, yang sama-sama mengoleksi 15 gol.

Bruno Silva dari PSIS Semarang mengekor di posisi ketujuh dengan 14 gol, diikuti Shohei Matsunaga yang kini berseragam PSMS Medan dengan 13 gol. Duo Barito Putera, Douglas Packer dan Marcel Sacramento, mengisi posisi berikutnya dengan sama-sama mengemas 12 gol.

Baru setelah itu ada nama Samsul Arif, Stefano Lilipaly, dan Boaz Solossa yang sudah mengemas 11 gol hingga sejauh ini. Mereka bersaing dengan pemain asing semisal Jonathan Bauman, Matias Conti, Beto, Makan Konate, Hilton Moreira.

Turun lagi ke daftar pemain yang mengemas 10 gol, hanya ada Osvaldo Haay, Ferdinand Sinaga, dan Hari Nur Yulianto sebagai pemain-pemain lokal Indonesia, yang bersaing dengan dua pemain asing, Paulo Sergio di Bhayangkara FC dan Melvin Platje dari Bali United, selain dua pemain naturalisasi, Herman Dzumafo dan Beto Goncalves.

Melihat jarak antara top scorer Liga 1 2018, David da Silva, dengan deretan mesin gol lokal yang hanya mengemas maksimal 11 gol hingga saat ini, dianggap ada perbedaan kualitas pemain asing dan pemain lokal. Namun, ada sisi positif dan negatif dari kondisi tersebut.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 2 halaman

Sisi Positif dan Negatif

Jika melihat sisi positif, keberadaan pemain asing yang menjadi tumpuan gol, seperti David da Silva dan Aleksandar Rakic yang berada di dua posisi teratas, membuktikan klub berhasil menggaet pemain asing berkualitas yang bisa meningkatkan standar kompetisi Liga 1 2018.

Namun, bicara dari sisi negatif, semakin sulit Indonesia menemukan pemain dengan kemampuan mencetak banyak gol untuk disalurkan ke Timnas Indonesia.

Namun, jika ditelaah melalui klub demi klub, persaingan menjadi mesin gol pun tak banyak yang terlalu jomplang. Sebagai contoh di Barito Putera. Samsul Arif mampu mencetak 11 gol bagi Laskar Antasari.

Lalu bagaimana dengan dua pemain asingnya? Douglas Peacker dan Marcel Sacramento pun hanya unggul satu gol dari Samsul dalam perolehan gol musim ini.

Begitu pula dengan Bruno Silva dan Hari Nur Yulianto dari PSIS. Bruno mencetak 14 gol hingga sejauh ini, tetapi Nur Yulianto mampu memberikan kontribusi besar dengan 10 gol yang sudah dicetaknya.

Pantas dinantikan hingga akhirnya deretan mesin gol lokal di klub Liga 1 2018 mampu bersaing ketat dengan pemain asing yang menjadi rekan setim mereka, seperti yang diperlihatkan Samsul Arif bersama Barito Putera.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer