Bola.com, Jakarta - CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin, kecewa besar dengan hasil imbang 0-0 yang diraih timnya pada laga pekan ke-33 Gojek Liga 1 bersama Bukalapak yang berlangsung di Stadion PTIK, Jakarta, Senin (3/12/2018). Pria yang akrab disapa Appi itu bahkan menuding adanya 'permainan' dalam laga tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Kecurigaan Munafri Arifuddin berlandaskan pada beberapa keputusan wasit Hadiyana yang memimpin pertandingan tersebut. Wasit kerap memberikan keputusan yang tidak adil.
Pada menit ke-58, wasit Hadiyana sempat memberikan dua kartu merah untuk masing-masing tim. PSM kehilangan Hasim Kipuw, sedangkan Bhayangkara FC kehilangan Elio Bruno.
Kecurigaan kembali menguat setelah pada akhir babak kedua, wasit hanya memberi tambahan waktu selama dua menit. Padahal, sepanjang babak kedua terjadi banyak insiden yang membuat pertandingan dihentikan beberapa kali.
"Hasil imbang tanpa gol pada malam ini memberikan sebuah pelajaran berharga buat saya. Pelajaran itu akan membuat saya semakin mengerti apa itu yang namanya 'permainan' sepak bola," tulis Munafri Arifuddin dalam akun Instagram miliknya, Senin malam (3/12/2018).
Tak hanya Munafri Arifuddin, pelatih PSM Makassar, Robert Alberts, mengkritik kepemimpinan wasit yang dituding berat sebelah. Bahkan, bek PSM, Hendra Wijaya, secara terang-terangan menilai wasit mengerjai timnya.
"Semoga pada setiap pertandingan seperti itu, wasit harus lebih jujur lagi. Saya tidak tahu kenapa PSM, baik dalam laga kandang dan tandang, kami dikerjain wasit," kata Hendra Wijaya.
Hasil imbang membuat PSM tertahan di peringkat kedua klasemen sementara Liga 1 2018 dengan raihan 58 poin. Juku Eja tertinggal satu angka dari Persija Jakarta yang memuncaki klasemen sementara.
Namun, peluang PSM Makassar untuk menjuarai Liga 1 2018 belum berakhir. Mereka wajib memenangi laga terakhir melawan PSMS Medan, sembari berharap Persija gagal menang dari Mitra Kukar.