Bola.com, Jakarta - Widodo Cahyono Putro mengakhiri kerja sama dengan Bali United pada 29 November 2018 atau beberapa hari sebelum laga kontra Persija Jakarta digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar (2/12/2018).
Menurut kabar yang beredar saat Widodo Cahyono Putro mundur, alasan klausul dalam kontrak yang menyebut kerja sama sang pelatih dengan klub berakhir ketika terjadi tiga kekalahan beruntun, menjadi penyebab. Namun, isu yang beredar makin tak menentu karena Bali United diduga terlibat dalam upaya memuluskan Persija menjadi juara musim ini.
Pemilik Bali United, Pieter Tanuri, mengakui klausul seperti itu memang ada dalam kontrak. Namun, Pieter mengungkap alasan sebenarnya dari akhir kerja sama antara Bali United dan Widodo Cahyono Putro karena situasi tidak kondusif yang terjadi di ruang ganti pemain.
Advertisement
Baca Juga
"Soal klausul kontrak itu memang satu alasan, tapi alasan sebenarnya adalah dia sudah tidak bisa mengontrol lagi locker room. Dimulai Irfan Bachdim ketika di kandang Persipura. Saat itu Irfan marah dan dia tidak berani menegurnya sehingga pemain lokal berpikir kenapa pelatih seperti itu terhadap pemain 'asing'," ujar Pieter Tanuri saat ditemui Bola.com setelah rapat Exco PSSI di Hotel Sultan, Jumat (7/12/2018).
"Saya katakan, tidak ada murid yang buruk, yang ada guru yang buruk. Jika bicara soal Indonesia, yang harus diganti siapa? pemimpinnya atau rakyatnya?" lanjut Pieter Tanuri mengibaratkan bagaimana pelatih sebagai sosok yang harus bertanggung jawab terhadap kondisi tim.
Sebagai bukti, Pieter Tanuri sempat memperlihatkan isi pembicaraan dalam aplikasi Whatsapp antara dirinya dengan Widodo Cahyono Putro. Namun, bukan permasalahan Irfan Bachdim yang dikomunikasikan, melainkan pemain asing Bali United lainnya, Brwa Nouri.
"Saya katakan kepadanya ketika Anda tak bisa menguasai ruang ganti, berarti Anda sudah bukan lagi pemimpin di sini, dan dia memilih untuk mengundurkan diri. Untuk level permainan kami, dengan materi pemain yang kami miliki, tidak pantas jika Bali United berada di peringkat ke-10, jadi memang harus ada evaluasi," ujar Pieter yang juga anggota Exco PSSI itu.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Konfirmasi Widodo
Bola.com mengonfirmasi situasi yang diungkapkan Pieter Tanuri kepada Widodo Cahyono Putro. Pelatih yang dalam waktu dekat akan meneruskan kursus lisensi AFC Pro itu mengungkapkan tak ada permasalahan di ruang ganti seperti yang ditudingkan Pieter Tanuri.
"Kalau masalah di ruang ganti, silakan ditanyakan kepada pemain yang lain. Apakah mereka merasa seperti itu? Saya memang sempat ada perselisihan dengan Irfan Bachdim, tapi dia sudah minta maaf," ujar Widodo Cahyono Putro kepada Bola.com pada Jumat malam (7/12/2018).
Mantan striker Timnas Indonesia itu menegaskan dalam pemutusan kerja sama antara dirinya dengan Bali United, bukan Pieter Tanuri yang menemuinya. Saat itu CEO Bali United, Yabes Roni, dan sekretaris tim menemuinya untuk mengonfirmasi tiga kekalahan beruntun dan menyatakan kerja sama sudah selesai.
Bicara perihal perselisihan dengan Irfan Bachdim seperti kabar yang beredar dan disebut sebagai penyebab ruang ganti pemain tak lagi kondusif, Widodo menegaskan yang menjadi keputusannya untuk tidak memainkan atau menarik keluar Irfan Bachdim dari pertandingan itu, karena ia ingin melindungi masa depan karier sang pemain.
"Saya mengganti Irfan karena terus terang saya ingin melindunginya karena dia punya cedera dan tidak mau dioperasi. Saya melindunginya agar tidak berisiko benturan lebih buruk. Saya melakukannya karena saya tidak mau dia mendapatkan risiko tidak bisa bermain seumur hidup karena cedera lagi," jelas Widodo Cahyono Putro.
Advertisement