Bola.com, Jakarta - Persija Jakarta dan Persija Jakarta ama-sama memenangi laga terakhir pentas Gojek Liga 1 2018 bersama Bukalapak pada Minggu (9/12/2018), hanya ekpresi berbeda ditunjukkan pemain kedua kubu usai wasit meniup peluit panjang.
Hujan tangis terjadi di Stadion Andi Mattalatta. Mattoangin, Makassar. Kemenangan yang 5-1 diraup PSM tak berefek buat mereka untuk meraih gelar juara. Pasalnya Persija di Stadion Utama Gelora Bung Karno meraih kemenangan 2-1.
Baca Juga
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Maarten Paes Bawa Level Berbeda di Bawah Mistar Timnas Indonesia: Perlu Pesaing yang Lebih Kuat?
Mengulas Sosok Pemain yang Paling Layak Jadi Kapten Timnas Indonesia: Jay Idzes Ada Tandingan?
Advertisement
Tim Macan Kemayoran mengunci gelar juara dengan koleksi 62 poin, dibuntuti Tim Juku Eja dengan raihan 61.
Pencapaian ini jelas mengecewakan bagi para pemain PSM yang sudah 18 tahun puasa gelar juara. Tim legendaris perserikatan satu ini tercatat jadi jawara Liga Indonesia musim 2000.
Tangis bahagia dirasakan penggawa Persija. Marko Simic langsung berpelukan dengan bomber gaek Bambang Pamungkas. Simic yang mencetak dua gol dalam laga ini kemudiam duduk sambil mengacungkan jari, air mata menetes di pipi bomber asal Kroasia itu.
Kiper Persija, Andritany Ardhiyasa juga tak mampu menahan tangis haru. Ia memeluk CEO Persija, Gede Widiade dan Gubernur DKI, Anis Baswedan. Sementara itu, Bepe banyak mengumbar senyum. Pemain berusia 38 tahun dua kali merasakan momen juara bersama Tim Macan Kemayoran. Sebelumnya ia juga jadi bagian tim Persija saat jadi kampiun Liga Indonesia 2001.
Stefano Cugurra Teco masuk ke lapangan mendatangi satu per satu pemain. Ia memeluk penggawa Tim Ibu Kota. Matanya terlihat berkaca-kaca. Di sisi lain, asisten pelatih Persija, Mustaqim, menangis tersedu-sedu.
Ismed Sofyan dan Bambang Pamungkas secara berbarengan mengangkat piala replika dalam seremoni penobatan juara. Supoter The Jakmania bersorak-sorak berpesta menikmati akhir dahaga panjang selama 17 tahun.
Para pemain melakukan victory lap memamerkan piala ke suporter yang memadati SUGBK.
Di Makassar suasana tampak lesu. Striker PSM bertolak pinggang menunduk lesu. Demikian pula dengan pelatih, Robert Rene Alberts. Para pemain PSM menyudahi laga seperti halnya laga biasa. Mereka sadar gelar juara bukan milik mereka.
Menariknya sambutan meriah justru ditunjukkan suporter PSM Makassar. Begitu peluit panjang berbunyi mereka langsung merayakan flare. Mereka memberi apresiasi kepada para pemain yang telah berjuang di lapangan.
Â