Bola.com, Malang - Pemain Sriwijaya FC tertunduk lesu usai dikalahkan Arema FC dengan skor 1-2 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu sore (9/12/2018). Kelahan itu membuat mereka terdegradasi ke kasta kedua musim depan.
Beberapa pemain seperti Risky Dwi Ramadhana dan yang lainnya menangis di bench. Sedangkan pemain lain seperti Marco Sandy, Teja Paku Alam dan Nur Iskandar cukup lama tertunduk di lapangan.
Usai pertandingan, pelatih Sriwijaya FC, Angel Afredo Vera mengakui jika semua sudah dilakukan pemainnya untuk berjuang demi tiga poin di Malang. Bahkan mereka sempat unggul lebih dulu lewat gol Esteban Vicarra pada menit ke-25.
Advertisement
Baca Juga
Tapi, keunggulan itu sirna setelah mereka dikenai hukuman penalti menit 63. Gol penalti Makan Konate meruntuhkan mental mereka. Dedik Setiawan berhasil menambah gol Arema sekaligus membalikkan keadaan.
“Semua sudah dilakukan pemain. Untuk penalti, media bisa menilai bagaimana,” kata pelatih asal Brasil tersebut.
Alfredo memang terlihat kecewa dengan penalti yang diberikan wasit Novari Ikhsan untuk Arema. Menurut dia, tidak ada pelanggaran yang dilakukan Alan Henrique dalam kontak penalti kepada Dedik dalam kotak penalti waktu itu.
Ia pun enggan banyak bicara terkait evaluasi tim karena kegagalannya untuk bertahan di Liga 1.
“Saya siap bertanggung jawab. Saya datang untuk membuat klub ini bertahan di Liga 1. Untuk evaluasi saya pikir tidak ada. Semua sudah selesai sekarang. Sebenarnya kami ingin menang di sini agar lolos dan tidak tergantung dari hasil pertandingan lain,” tegasnya.
Di klasemen akhir, Sriwijaya menempati posisi 17 dengan 39 poin. Sama seperti Mitra Kukar yang satu tinggal diatasnya dan ikut terdegradasi bersama PSMS Medan. Sementara PS Tira dan Perseru Serui justru akhir lolos degradasi karena berhasil menang di kandang lawan. Sebenarnya, Sriwijaya punya materi pemain mentereng.
Seperti Esteban Vizcarra, Beto Gonvalvez, Nur Iskandar, Teja Paku Alam, dan yang lannya. Tapi sayang, persoalan finansial yang menghantam mereka pada putaran pertama membuat tim ini limbung dan kehilangan semangat. Sriwijaya FC tak tertolong lagi meski masih memiliki sejumlah pemain hebat.