Bola.com, Bangkalan - Manajer Madura United, Haruna Soemitro siap bertanggung jawab atas kegagalan timnya di Liga 1 2018. Awalnya, klub berjulukan Laskar Sape Kerap itu menarget juara musim ini, namun mereka harus puas finis di peringkat kedelapan dengan 48 poin.
Haruna menyadari kegagalan timnya disebabkan oleh banyak faktor. Mulai dari kegagalan mematenkan pemain, hingga pergantian pelatih. Timnya juga terseok-seok dua kali melewati lima pertandingan tanpa kemenangan.
Advertisement
Baca Juga
Di tengah situasi itu, suara dengan tagar HarunaOut menggema di media sosial. Tak jarang, spanduk atau bahkan teriakan dengan kalimat itu juga disuarakan oleh suporter Madura United. Haruna menilai itu adalah hal yang wajar.
“Sepak bola itu berbicara hasil akhir yang dilihat masyarakat, khususnya suporter. Dalam kondisi ini siapa yang bertanggung jawab? Tentu manajer. Saya tentu harus adil mengatakan bahwa kritik, hujatan, cacian, bahkan tuntuan Haruna Out dan sebagainya itu adalah hal yang wajar,” ucap Haruna.
“Bahwa saya salah, saya harus mempertanggungjawabkan itu. Itu adalah bagian dari check and balance. Tidak bisa kemudian itu menjadi salah pemain. Yang memilih pemain adalah manajer dan pelatih,” imbuh pria asal Surabaya itu.
Sebelumnya, Madura United telah mengumumkan bahwa pihak manajemen telah membubarkan pemain setelah Liga 1 selesai. Haruna juga menyebutkan klubnya mengalami kerugian mencapai Rp 7 miliar untuk persoalan kegagalan mematenkan pemain.
Saat ini, Haruna mengatakan terus menjalin komunikasi dengan Achsanul Qosasi, Presiden Klub Madura United. Pihak manajemen berusaha memperbaiki kegagalan musim ini agar tidak terulang musim depan.
“Saya selama 24 jam selalu berkomunikasi dengan Pak Achsanul. Apa yang dilakukan manajer itu kontribusi dari presiden. Semua yang saya lakukan itu lewat konfirmasi dengan manajer,” kata Haruna.
Madura United juga belum mengumumkan soal rencana perburuan pemain. Klub asal Pulau Garam itu ingin menunggu hasil Kongres PSSI yang akan digelar di Bali pada 20 Januari 2018.