Bola.com, Surabaya - Isu pengaturan skor dan perjudian yang terjadi dalam sepak bola Indonesia masih ramai dibicarakan. Wakil Ketum PSSI, Joko Driyono, juga angkat bicara mengenai perputaran uang judi dalam sepak bola Indonesia.
Pria yang akrab disapa Jokdri itu menyampaikannya dalam diskusi bertajuk "PSSI Harus Baik" di Graha Pena, Surabaya, Senin (17/12/2018). Jokdri menilai judi tidak terlalu berdampak negatif untuk sepak bola.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu nilai positif yang bisa didapat yaitu pola taruhan dalam judi bola yang digunakan sebagai deteksi awal pengaturan skor.
“Sejak kepemimpinan Pak La Nyalla (Ketum PSSI periode 2015-2016), kerja sama dengan Sport Radar telah menggunakan early warning system untuk melakukan tahap satu deteksi dini. Jadi mengendus melalui betting patern (pola taruhan),” kata pria asal Ngawi itu.
“Jangan terlalu negatif dahulu dengan judi. Indonesia sekarang, ini data real dan bisa saya bagikan ke mana-mana karena datanya terbuka, per pertandingan Liga 1, uang yang beredar di rumah judi senilai 5,5 juta USD atau sekitar Rp 70 miliar,” imbuhnya.
Menurutnya, semakin besar nominal itu menunjukkan sepak bola Indonesia kian banyak peminat. Sebaliknya, bila nominal angka itu menurun makan potensi peminat juga berkurang.
“Semakin besar, jangan menganggap itu semakin kacau. Semakin tinggi nilai itu, semakin tinggi kepercayaan di kawasan dunia. Jadi ini sepak bola tidak bisa diatur. Tetapi pada saat nilainya itu menurun dan tidak ada betting di rumah judi, maka itu mengatakan bahwa sepak bola kalian tidak bisa dipercaya,” terang Joko Driyono.