Bola.com, Solo - Menpora Imam Nahrawi memberikan apresiasi besar kepada Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri), Tito Karnavian. Kapolri ikut gerah dengan situasi persepakbolaan Indonesia yang masih memiliki berbagai problem, dan yang paling hangat adalah praktik-praktik kotor mafia.
Tindakan serius Kapolri, siap ikut memberantas kasus besar di sepak bola Indonesia, yakni dengan segera membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk menuntaskan dugaan praktik match fixing termasuk pengaturan skor dalam sepak sepak bola Indonesia.
Advertisement
Hal itu sebagai satu bentuk keprihatinan dengan maraknya kasus yang mencederai citra sepak bola Indonesia. Jajaran Polri merasa sudah punya pintu masuk untuk menjerat oknum-oknum yang terlibat, dengan menggunakan pasal penipuan, yakni 378 KUHP.
Pemerintah melalui Menpora pun merespons positif upaya dari jajaran Kepolisian demo masa depan sepak bola Indonesia yang lebih baik.
"Pak Kapolri akan membentuk satgas antimafia bola yang akan langsung dipimpin oleh beliau. Tentu ini adalah kabar baik masa depan persepakbolaan Indonesia. Artinya, pemberantasan mafia bola seluruh dunia baru akan dimulai di Indonesia. Saya berharap di musim kompetisi 2019 bisa bekerja maksimal," ujar Imam Nahrawi kepada Bola.com di Solo, Kamis (20/12/2018).
Ia juga meminta peran dari semua pihak yang berkompeten dengan sepak bola Indonesia untuk membuka kebenaran berdasarkan bukti kuat. Termasuk PSSI sebagai federasi induk sepak bola Indonesia, tidak perlu alergi terhadap borok yang perlu disembuhkan bersama-sama.
Imam Nahrawi juga memastikan adanya upaya dari Kapolri tersebut bukan sebagai bentuk intervensi pemerintah untuk PSSI.
"PSSI harus kooperatif menerima segala bentuk pengaduan terkait kasus ini. Sama sekali bukan bentuk intervensi dari pemerintah untuk PSSI, karena ini kaitannya dengan ketertiban umum. Pemerintah akan memberikan kewenangan untuk itu," lanjut Imam Nahrawi.
"Luar biasa, saya apresiasi langkah berani dari Pak Kapolri untuk mari sama-sama memberantas mafia sepak bola," ucap Menpora asal Bangkalan, Madura ini.