Bola.com, Solo - Match fixing termasuk pengaturan skor dan praktik kotor lain di sepak bola belakangan kembali mencuat, menjadi kabar hangat di seantero negeri dengan banyak pihak yang mulai buka suara. Menpora Imam Nahrawi juga sudah bereaksi.
PSSI sebagai induk sepak bola tertinggi Indonesia diharapkan perlu ikut bekerja sama menanggulangi problem itu. Menpora Imam Nahrawi mengatakan PSSI perlu "hadir" untuk menangani persoalan besar ini.
Baca Juga
Erick Thohir Blak-blakan ke Media Italia: Timnas Indonesia Raksasa Tertidur, Bakal Luar Biasa jika Lolos ke Piala Dunia 2026
Erick Thohir soal Kemungkinan Emil Audero Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia: Jika Dia Percaya Proyek Ini, Kita Bisa Bicara Lebih Lanjut
Erick Thohir Melting Setelah Koreografi Gundala Vs Godzilla Suporter Timnas Indonesia Dipuji FIFA: Kita Pasti Termehek-mehek
Advertisement
Selain mendukung penuh langkah berani yang diambil dari Kapolri, Tito Karnavian, peran PSSI juga sangat diperlukan karena bersinggungan langsung dengan seluruh kegiatan persepakbolaan.
Seperti diketahui, Kapolri segera membentuk satgas pemberantasan mafia sepak bola yang dipimpin oleh Tito Karnavian sendiri.
"Dengan Pak Kapolri yang akan membentuk satgas antimafia, berarti sudah ada respons dari berbagai pihak untuk benar-benar ingin menyelamatkan persepakbolaan Indonesia. Dengan sampai Polri ikut turun tangan, ada sesuatu yang tidak beres di sepak bola kita. Harus kita sembuhkan," kata Menpora Imam Nahrawi di Solo, Kamis (20/12/2018).
Imam Nahrawi membeberkan tugas dari PSSI, yakni dengan ikut bekerja sama melalui cara jemput bola. Jika ada indikasi pengaturan skor atau pengaduan disertai bukti dari pelaku sepak bola atau bahkan di lingkungan suporter, wajib direspons dengan baik oleh PSSI.
"PSSI harus bisa menerima banyak aduan atau melakukan jemput bola, baru kemudian nanti dikoordinasikan dengan kepolisian melalui satgas tadi. Saya tekankan lagi ini bukan bentuk intervensi. Setahu saya juga ada undang-undang di tahun 1980, dan sudah lama tidak digunakan," imbuhnya.
Imam Nahrawi juga mengaku tidak kaget dengan adanya orang-orang di lingkungan PSSI yang namanya ikut terbawa pusaran pengaturan skor. Sementara untuk pelaksanaan kompetisi tahun depan, Menpora Imam Nahrawi memastikan tetap akan berjalan dan berharap satgas antimafia juga bisa bekerja.