Bola.com, Surabaya - Kontrak Zah Rahan Krangar bersama Madura United segera habis pada akhir musim ini. Namun, kedua pihak sudah sepakat bekerja sama lagi musim depan, meski belum resmi ada penandatanganan kontrak.
Sebelum memutuskan bertahan, Zah Rahan rupanya sempat ingin kembali lagi ke Malaysia Super League (MSL). Gelandang asal Liberia itu pernah membela Persekabpas Pasuruan, Sriwijaya FC, dan Persipura Jayapura sepanjang 2005-2013.
Advertisement
Namun, dia kemudian meneruskan karier ke Malaysia dengan gabung Felda United selama empat musim (2014-2017). Felda United mengalami degradasi pada MSL 2017, meski menduduki peringkat ketiga klasemen akhir. Penyebabnya, masalah lisensi.
Dengan pengalamannya itu, pemain berusia 33 tahun itu mengaku merindukan suasana kompetisi teratas di Liga Malaysia. Dia menilai sudah merasa tidak nyaman dengan iklim Liga 1 di Indonesia yang terlalu banyak melahirkan polemik.
"Saya sempat ingin kembali ke Malaysia. Di sana jadwal kompetisinya jelas disusun sejak awal. Jika tanggal sekian mulai, akan benar-benar mulai. Sangat profesional. Tapi, liga di Indonesia sekarang sudah jauh lebih baik," ucap Zah Rahan kepada Bola.com.
Tetapi, Manajer Madura United, Haruna Soemitro dan Presiden Madura United, Achsanul Qosasi, kemudian mengajaknya berbincang. Keduanya ingin Zah Rahan kembali membela Madura United musim 2019.
"Pak Haruna dan Pak Achsanul bilang sama saya mereka masih ingin saya bermain untuk Madura United. Setelah diskusi, kami akhirnya sepakat. Saya sebenarnya juga nyaman bersama klub ini," imbuhnya.
Zah Rahan menjadi pilar penting Madura United pada musim 2018 yang finis di peringkat kedelapan klasemen akhir. Dia menyumbang 6 gol dan 8 assist dalam 31 penampilan di Liga 1 2018.