Bola.com, Sleman - Mantan manajer PSS Sleman, Sismantoro, mengaku siap dipanggil untuk dimintai keterangan oleh Satgas Antimafia Bola. Pernyataan itu terlontar setelah PSS ikut terseret dalam dugaan suap yang tengah marak di sepak bola Indonesia.
Sebanyak 12 saksi telah diperiksa Satgas Antimafia bola untuk kasus pertandingan antara PSS Sleman melawan Madura FC dalam gelaran Liga 2 musim 2018.
Advertisement
Baca Juga
Pertandingan kedua tim ini diduga diwarnai praktik penyuapan. Dua pekan lalu manajer Madura FC, Januar Herwanto, memenuhi panggilan Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri). Dia menyerahkan bukti-bukti dugaan pengaturan skor.
Sekitar 12 pertanyaan diajukan penyidik Bareskrim, termasuk lima pertanyaan yang harus dijawabnya secara detail. Pertanyaan yang harus dijawabnya terutama terkait pengaturan skor dalam pertandingan yang melibatkan Madura FC dan PSS Sleman di Liga 2 2018.
Selain memenuhi panggilan dan memberikan keterangan, Januar juga telah memberikan bukti yang dimilikinya kepada pihak penyidik. Percakapan dengan mantan anggota Exco PSSI, Hidayat, menjadi satu-satunya bukti kuat yang diserahkan kepada Bareskrim Polri.
Menanggapi situasi ini, manajer PSS musim lalu, Sismantoro, mengaku siap dipanggil untuk dimintai keterangan kepada Satgas. Ia berulang kali menegaskan PSS tidak terlibat dalam kasus ini, terlebih lagi soal tudingan indikasi pengaturan skor saat melawan Madura FC.
"Demi sepak bola Indonesia yang lebih baik, saya siap dipanggil. Saya tegaskan kembali bahwa saya tidak tahu menahu soal pengaturan skor, PSS tidak terlibat," ungkap Sismantoro, Jumat (4/1/2019).
Mantan manajer PSS Sleman itu mengaku tidak mengetahui permainan mafia bola, lantaran dirinya sangat baru di dunia sepak bola. "Saya ini masih bau kencur alias orang baru dalam dunia bola, baru 10 bulan apa bisa mainan seperti itu," imbuh Sismantoro.