Bola.com, Jakarta - Nama Septian Satria Bagaskara sudah tidak asing lagi. Striker muda bertubuh jangkung yang menjadi topskorer Liga 3 2018 itu, tengah mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pemusatan latihan bersama Timnas Indonesia U-22.
Kehadiran Septian Bagaskara dalam pemusatan latihan Timnas Indonesia U-22 asuhan Indra Sjafri tak terlalu mengejutkan. Meski belum pernah berseragam tim nasional, tapi kesuksesan menjadi topskorer di Liga 3 2018 membuatnya menjadi harapan sebagai solusi lini depan yang kekurangan striker lokal berkualitas.
Advertisement
Baca Juga
Sebanyak 28 gol yang dicetak Septian Satria Bagaskara untuk Persik Kediri merupakan bukti ketajamannya. Pengalamannya mencicipi latihan di Manchester pada 2015 juga membuatnya tidak akan kesulitan untuk beradaptasi dengan tim mana pun, termasuk Timnas Indonesia U-22.
Siapa yang menyangka ada cerita lain di balik postur tinggi menjulang yang dimilikinya dan menjadi senjata utamanya itu. Ya, Septian Bagaskara lahir dari orang tua yang bergelut di dunia olahraga voli. Baik sang ayah maupun ibu diceritakannya sebagai atlet voli.
Namun, Septian Bagaskara tak melanjutkan darah voli yang ada di keluarganya. Kecintaannya melihat pertandingan sepak bola pada masa kecil membawanya untuk menjadi pemain sepak bola. Beruntung, kedua orang tuanya memberikan dukungan yang luar biasa agar sang putra benar-benar bisa meraih mimpinya menjadi pemain sepak bola.
Kini, sang anak sudah meraih satu kesuksesan dalam kariernya ketika mengantarkan Persik Kediri menjadi juara Liga 3 2018 sekaligus menjadi topskorer di kompetisi sepak bola kasta ketiga Indonesia itu. Namun tak sampai di situ, Septian Satria Bagaskara masih ingin membuat orang tuanya bangga dengan prestasinya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tekad Membuat Orang Tua Bangga
Seperti apa awal Anda bermain sepak bola?
Saya mulai bermain sepak bola itu saat masih kelas 3 SD. Saya sering melihat pertandingan sepak bola dan orang tua saya memberikan dukungan kepada saya untuk menjadi pemain sepak bola.
Dukungan seperti apa yang Anda rasakan dari orang tua?
Mereka selalu memberikan motivasi kepada saya terus menerus hingga saat ini. Mereka memberikan dukungan karena memang ayah dan ibu saya pun latar belakangnya merupakan atlet voli.
Orang tua merupakan atlet voli, mengapa Anda memilih sepak bola?
Ya karena saya memang menyukai pertandingan sepak bola sejak kecil. Lagipula ibu saya meminta agar saya benar-benar menekuni sepak bola. Ia selalu memotivasi saya dan meminta saya berlatih keras dan tak lupa berdoa.
Dukungan orang tua dan kerja keras yang Anda perlihatkan kini membuat Anda berada di pemusatan latihan dan seleksi Timnas Indonesia U-22. Apa yang Anda rasakan?
Saya jujur awalnya tidak menyangka bisa mengikuti pemusatan latihan seperti ini. Ada rasa bangga yang saya rasakan karena dipanggil mengikuti latihan di sini.
Bayangkan seorang anak desa dipanggil untuk memperkuat tim nasional. Sekarang saya harus berusaha untuk maksimal agar bisa benar-benar masuk ke dalam tim nasional.
Apakah menjadi topskorer di Liga 3 2018 menjadi beban Anda di Timnas Indonesia U-22, atau justru itu menjadi sebuah motivasi karena hal tersebut yang membuat Anda dipanggil?
Jujur saja saya justru semakin termotivasi setelah semua yang saya jalani. Satu yang paling utama karena saya merupakan satu-satunya pemain yang dipanggil dari Liga 3. Namun, tetap saja saya merasa semua pemain di sini memiliki kesempatan yang sama dengan saya.
Apa yang Anda inginkan saat ini?
Bisa membanggakan orang tua saya. Satu cara yang saya ketahui saat ini adalah semoga rezeki saya bisa masuk ke dalam tim nasional.
Berpostur tinggi dan kerap mencetak gol dengan sundulan kepala. Apakah Anda merasa itu sebagai keuntungan dibandingkan pemain lain?
Ya saya memang memiliki kelebihan melalui bola-bola atas dan sundulan kepala ketika bermain sepak bola. Memang itu yang menjadi keunggulan saya. Namun, kalau bicara yang lain, tentu saya adalah pemain yang sama seperti pemain pada umumnya.
Biodata Septian Satria Bagaskara
Nama: Septian Satria Bagaskara
Tempat/Tanggal Lahir: Kediri, 26 September 1997
Orang Tua: Sunarto/Widjiati
Klub: Persik Kediri
Klub Favorit: Real Madrid dan Persib Bandung
Pemain Favorit: Robert Lewandowski dan Bambang Pamungkas
Advertisement