Bola.com, Jakarta - Lalu lintas pergerakan transfer pemain klub-klub Liga 1 sudah mulai ramai. Sejumlah klub sudah memastikan siapa saja pemain yang akan memperkuat tim di kompetisi Liga 1 2019. Sejumlah pemain dengan kualitas mumpuni, termasuk di posisi gelandang bertahan yang akan menjadi jangkar permainan tim pun sudah dipastikan.
Gelandang bertahan memang merupakan sebuah peran yang cukup vital bagi sebuah tim dalam menjalani pertandingan sepak bola. Menjadi awal dari pertahanan tim serta menjadi sentral membangun serangan tim adalah dua tugas utama yang diemban oleh pemain-pemain yang kerap disebut sebagai jangkar permainan tim.
Advertisement
Baca Juga
Meski tak mencetak gol sebanyak seorang striker, gelandang serang, atau bahkan pemain sayap, tapi pentingnya peran pemain di posisi gelandang bertahan tak bisa dikesampingkan.
Sandi Sute sukses menjalankan peran tersebut hingga Persija Jakarta menjadi juara Liga 1 2018. Hal yang sama juga diperlihatkan oleh kapten Bali United, Fadhil Sausu, saat mengarungi musim kompetisi 2018.
Masih banyak pemain lain yang juga memiliki peran sentral bagi klubnya masing-masing di posisi gelandang serang. Bahkan peran penting di posisi ini akan kembali diperlihatkan oleh Evan Dimas Darmono yang baru saja kembali akan berkompetisi di Liga 1 2019 bersama Barito Putera setelah pada musim lalu merantau ke Malaysia.
Menarik disaksikan siapa saja pemain-pemain di posisi gelandang bertahan yang akan memperlihatkan kualitas terbaik dan membantu timnya meraih hasil terbaik pada musim kompetisia 2019. Bola.com pun memilih 5 pemain jangkar yang berpotensi cemerlang di Liga 1 2019.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Sandi Sute
Sandi Sute merupakan pemain penting yang ikut berkontribusi membawa Persija Jakarta menjadi juara Liga 1 2018. Pemain yang sudah bergabung sejak awal musim 2017 itu memperlihatkan perkembangan yang signifikan dengan menjadi pilihan utama Stefano Cugurra Teco di posisi gelandang bertahan Persija di Liga 1 2018.
Permainannya pun memuaskan. Meski hanya mencetak satu gol dalam sepanjang musim Liga 1 2018, Sandi Sute menjadi pilihan utama dengan mengemas 2.169 menit dalam 26 pertandingan.
Delapan kartu kuning tanpa satu pun kartu merah di Liga 1 2018 menjadi bukti Sandi Sute merupakan pemain yang tak ragu untuk bermain keras terhadap lawan-lawannya, tapi juga mampu mengontrol emosi jika dibandingkan dengan musim sebelumnya.
Permainan lugas dan keras menjadi ciri khas pemain asal Kota Palu itu. Meski sempat diterpa masalah yang kurang menyenangkan dalam masa persiapan Liga 1 2019, Sandi Sute yang tetap berseragam Persija memiliki potensi besar untuk semakin cemerlang di posisi gelandang bertahan.
Advertisement
Lee Yoo-joon
Pemain asing asal Korea Selatan milik Bhayangkara FC ini boleh dibilang merupakan pemain yang memiliki aura positif. Ketenangan saat di lapangan hijau, lengkap dengan kerja keras tanpa menyerah ketika berusaha merebut bola dari pemain lawan, menjadikan Lee Yoo-joon sebagai gelandang bertahan yang sangat berpengaruh dalam permainan The Guardians.
Lee Yoo-joon tampil selama 2.790 menit dalam 32 pertandingan yang dijalaninya bersama Bhayangkara FC pada Liga 1 2018. Sepanjang musim, pemain berusia 29 tahun itu memang menjadi andalan Simon McMenemy untuk mengawal lini tengah tim asuhannya.
Tak hanya mampu mengalirkan bola dan menjaga keseimbangan tim dengan baik, Lee Yoo-joon merupakan pemain yang rapi dalam mematikan serangan lawan. Terbukti hanya lima kartu kuning tanpa satu kartu merah pun dicatatkan oleh Lee Yoo-joon dalam sepanjang Liga 1 2018.
Meski kini sudah ditinggalkan rekan-rekannya sesama pemain asing di Bhayangkara FC, seperti Ilija Spasojevic yang pergi jelang Liga 1 2018, dan Paulo Sergio yang menyusul pada akhir Liga 1 2018, Lee Yoo-joon tetap setia bersama Bhayangkara FC.
Jika mampu memperlihatkan konsistensi yang sama seperti dua musim bersama Bhayangkara FC, termasuk ketika mengantar The Guardians menjadi juara Liga 1 2017, Lee Yoo-joon berpotensi kembali menjadi satu dari sejumlah pemain gelandang bertahan yang cemerlang di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia ketika Liga 1 2019 bergulir.
Marc Klok
Marc Klok bisa dibilang menjadi gelandang bertahan yang cukup komplet di Liga 1 2018. Bersama PSM Makassar, pemain asal Belanda itu mengemas 2.563 menit bermain dalam 29 pertandingan, di mana ia selalu menjadi starter.
Marc Klok juga terkenal sebagai pemain jangkar yang agresif. 12 kartu kuning tanpa satu pun kartu merah menjadi bukti bagaimana keras permainan yang diperlihatkan pemain berusia 25 tahun asal Amsterdam itu.
Kontribusinya tak sebatas menjadi penghalang awal serangan tim lawan. Namun, Marc Klok juga mampu memperlihatkan kontribusi besar lain untuk PSM lewat gol dan assist. Tercatat pemain jangkar PSM ini mampu mengemas enam gol dan empat assist sepanjang Liga 1 2018.
Mengikat kontrak bersama PSM Makassar selama empat tahun sejak 2017, pemain asal Belanda itu masih punya dua musim bersama Juku Eja. Artinya, PSM akan kembali mengandalkan Marc Klok untuk mengawal lini tengah ketika tampil di Liga 1 2019. Jika tetap konsisten, bukan tidak mungkin Klok akan menjadi satu pemain yang cemerlang di kompetisi mendatang.
Advertisement
Zulfiandi
Peran penting gelandang bertahan muda ini tak hanya terlihat bersama klubnya, Sriwijaya FC, ketika tampil di Liga 1 2018. Namun, pemain berusia 23 tahun ini juga memperlihatkan permainan yang apik ketika membela Timnas Indonesia U-23 di Asian Games 2018 dan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018.
Kesibukannya mengikuti pemusatan latihan Timnas Indonesia pada 2018 membuatnya hanya tercatat bermain selama 1.737 menit dalam 21 pertandingan di Liga 1 2018. Namun, penampilannya dalam sejumlah pertandingan bersama Timnas Indonesia membuktikan Zulfiandi adalah seorang gelandang bertahan yang berkualitas.
Bahkan pelatih Timnas Indonesia U-23, Luis Milla, sempat mengungkapkan kepada asistennya, Bima Sakti, mengenai harapannya untuk membawa Zulfiandi bermain di luar negeri.
Meski gagal membawa Sriwijaya FC selamat dari degradasi pada musim 2018, Zulfiandi akan memperkuat Madura United di Liga 1 2019. Dengan sejumlah pemain bintang yang didatangkan oleh manajemen Laskar Sapeh Kerrab, kandidat menjadi juara kompetisi tahun depan pun terbuka.
Zulfiandi pun berkesempatan untuk bisa memperlihatkan kecemerlangannya dalam mengawal lini tengah sekaligus membantu lini bertahan seperti yang selalu diperlihatkannya ketika membela Timnas Indonesia.
Evan Dimas
Evan Dimas telah kembali ke Indonesia. Setelah selama satu musim berseragam Selangor FA, klub Malaysia yang juga pernah dibela oleh Bambang Pamungkas, Elie Aiboy, dan Andik Vermansah, akhirnya Evan kembali ke Tanah Air.
Meski sempat memperlihatkan minat kembali ke pangkuan Persebaya Surabaya, klub masa kecilnya, Evan Dimas akhirnya justru berlabuh ke Kalimantan dan bergabung bersama Barito Putera.
Akan ditangani oleh Jacksen F Tiago yang menjadi pelatih kepala Barito Putera dalam dua tahun terakhir, Evan Dimas memiliki peluang besar untuk selalu dimainkan. Jacksen yang kenyang pengalaman bermain dan menjadi pelatih di Indonesia, cukup mengenal karakter Evan Dimas.
Jacksen Tiago, yang pernah menjadi striker tajam Persebaya Surabaya ketika masih aktif bermain, juga kerap menyukai komposisi pemain dengan memadukan pemain senior dan pemain muda. Gavin Kwan Adsit, Hansamu Yama Pranata, dan Paulo Sitanggang, adalah pemain muda yang kerap mendapatkan kesempatan dari Jacksen.
Evan Dimas pun memang menjadi pemain yang potensial di Liga 1 2019 sebagai gelandang bertahan. Pengalaman bermain bersama Selangor FA di Liga Super Malaysia musim lalu membuat Evan semakin berkembang. Bahkan dalam 22 pertandingan Liga Super Malaysia, Evan dipercaya turun dalam 20 pertandingan dan selalu menjadi starter.
Advertisement