Bola.com, Jakarta - Peran seorang bek sayap di kompetisi sepak bola Indonesia mulai terasa sangat penting. Sejumlah pemain penting di Liga 1 pun hadir dari posisi yang bertugas mengawal lini pertahanan bagian luar sebuah tim.
Dalam sepak bola modern, pemain yang menempati posisi sayap di lini pertahanan memiliki peran yang juga sangat penting. Pergerakan yang dibutuhkan tak hanya saat bertahan menghalau serangan dari sayap tim lawan, tapi juga membantu proses penyerangan, mulai dari membangun serangan dari sayap, melepaskan umpan silang ke jantung pertahanan, hingga mencetak gol.
Advertisement
Baca Juga
Sebut saja Rezaldi Hehanussa di Persija, atau Putu Gede Juni Antara di Bhayangkara FC. Keduanya merupakan benteng kukuh yang diberi kepercayaan untuk menghalau serangan lawan dari sisi luar. Namun, pada momen yang berbeda, mereka harus bisa ikut membantu tim melakukan serangan. Keduanya pun menjadi andalan untuk melakukan proses permainan serupa ketika membela Timnas Indonesia.
Tak bisa dipungkiri peran seorang bek sayap itu sangat penting dalam pertarungan di lapangan hijau pada era sepak bola modern. Tak cukup memiliki penyerang atau gelandang sayap berkaki lincah, kini pemain bertahan pun dituntut memiliki kecepatan yang mumpuni.
Jika melihat sepak bola Eropa, pemain-pemain seperti Jordi Alba dan Dani Alves merupakan contoh yang sangat baik menggambarkan fungsi luar biasa dari seorang bek sayap. Namun, di Indonesia pun tak sedikit pemain dengan posisi bek sayap yang menjadi andalan bagi timnya dalam menjalankan strategi dari pelatih.
Bola.com merangkum sejumlah pemain berposisi bek sayap yang diprediksi akan tampil cemerlang ketika membela klub masing-masing di Liga 1 musim depan.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Rezaldi Hehanussa
Kualitas pemain muda yang satu ini tak perlu diragukan lagi. Penampilannya mengawal sayap pertahanan Persija Jakarta membuatnya tak hanya menjadi langganan Timnas Indonesia, tetapi juga berkontribusi besar dalam membawa Macan Kemayoran menjadi juara Liga 1 2018.
Bahkan pemain asli Jakarta ini langsung mencuri perhatian Luis Milla pada awal 2017, saat Timnas Indonesia U-22 melakukan laga uji coba dengan Persija Jakarta. Saat itu, Luis Milla mengungkapkan telah menemukan seorang bek kiri yang diinginkannya usai melihat gaya main Rezaldi mengawal pertahanan Persija.
Sejak saat itu, pemain yang akrab disapa Bule itu pun mulai menjadi andalan baik di Persija maupun di Timnas Indonesia. Bicara soal Persija Jakarta, Rezaldi berhasil mencetak tiga gol dan dua assist di Liga 1 2018, dan dua gol serta dua assist ketika Persija tampil di Piala AFC 2018.
Catatan tersebut membuktikan bahwa Rezaldi bukan hanya mampu membantu lini pertahanan Persija agar tidak ditembus lewat sisi sayap, tapi juga berkontribusi besar membantu serangan hingga berbuah sembilan gol, baik atas namanya sendiri maupun setelah membantu rekan setimnya mencetak gol.
Bahkan satu gol yang dicetaknya untuk Persija pada Liga 1 2018 dicetak ketika Rezaldi diplot untuk bermain sebagai bek kanan ketika Ismed Sofyan absen bermain. Dengan kemampuannya bermain di posisi yang berseberangan dengan biasanya, Bule mampu memberikan performa yang tetap sempurna.
Dengan masih akan berseragam Persija pada musim kompetisi 2019, Rezaldi diprediksi masih akan sangat cemerlang dan akan menjadi pilihan utama pelatih baru Persija, Ivan Kolev. Usia Bule yang baru genap berusia 23 tahun membuatnya masih memiliki perjalanan yang panjang menuju puncak kariernya.
Advertisement
Putu Gede Juni Antara
Satu lagi pemain bertahan di sisi sayap yang menjadi langganan Timnas Indonesia. Sama seperti Rezaldi Hehanussa, pemain yang satu ini selalu menjadi andalan baik di klubnya, Bhayangkara FC, maupun di Timnas Indonesia.
Putu Gede Juni Antara memang merupakan seorang bek kanan yang kukuh. Disiplin mengawal lini pertahanan di sebelah kanan tim, tak ragu untuk melakukan tekel keras ke arah pemain lawan, serta membantu penyerangan lewat sisi kanan, menjadi atribut yang membuat pemain asal Bali ini mencuri sorotan.
Berbeda dengan Rezaldi yang begitu meledak-ledak dalam permainannya, bahkan hingga kerap mencetak gol, Putu Gede tercatat tak satu kali pun mencetak gol untuk Bhayangkara FC. Namun, keunggulan pemain pertahanan kanan ini ada di sisi kedisiplinan dalam mengawal lini pertahanan dan tak ragu untuk menjatuhkan lawan yang berusaha merangsek masuk ke dalam area pertahanan tim.
Dua kartu kuning bersama Timnas Indonesia, yaitu satu di Asian Games 2018 dan satu di Piala AFF 2018, serta lima kartu kuning bersama Bhayangkara FC, merupakan bukti Putu Gede tak ragu untuk menjatuhkan pemain lawan dan disiplin mengawal pertahanan tim. Sosoknya yang tenang dalam bermain bisa memperdaya pemain lawan sehingga akhirnya harus terjatuh karena tekel atau kontak badan dengan dirinya.
Dengan kedisiplinan dan permainan yang lugas, Putu Gede Juni Antara masih akan menjadi andalan di sektor kanan pertahanan The Guardians. Putu Gede pun diprediksi akan semakin cemerlang di Liga 1 2019.
Ardi Idrus
Bek sayap Persib Bandung ini tak jauh berbeda dengan Putu Gede Juni Antara. Permainan yang lugas dan disiplin dalam mengawal area yang dikuasainya menjadi keunggulan seorang Ardi Idrus.
Pemain asal Ternate ini kerap dipercaya menjadi bek kiri selama musim 2018 berlangsung. Permainannya yang berkirikan bek sayap konvensional, yaitu pemain yang fokus mengawal sisi sayap pertahanan ketimbang membantu serangan, kerap membuat pemain lawan kesulitan untuk menembus pertahanan Persib dari sisi kanan serangan.
Momen tekel yang dilakukan Ardi Idrus pun terbilang bersih. 78 tekel dilakukannya sepanjang Liga 1 2018, menjadikannya sebagai pemain dengan jumlah tekel terbanyak dalam satu musim kompetisi kasta tertinggi sepak bola. Namun, yang menarik hanya empat kartu kuning yang diterimanya sepanjang musim.
Satu hal yang juga menarik dari Ardi Idrus adalah tak ada masalah ketika diminta untuk bermain sebagai bek kanan ketika Persib bermain di Stadion Mandala menghadapi Persipura Jayapura. Ardi tampak tak mengalami masalah apa pun bermain di posisi yang berseberangan dari biasanya.
Bahkan saat ini pemain berusia 25 tahun itu tengah belajar untuk menjadi seorang bek sayap modern yang siap untuk membantu serangan. Jika mampu belajar dengan baik untuk melakukannya, sudah bisa dipastikan Ardi Idrus menjadi satu bek sayap yang harus diwaspadai di Liga 1 2019.
Advertisement
Abu Rizal Maulana
Abu Rizal Maulana merupakan satu lagi pemain berposisi bek sayap yang tergolong modern. Permainannya yang agresif kerap menyulitkan pemain lawan, baik ketika menyerang maupun bertahan.
Bersama Persebaya Surabaya, pemain berusia 24 tahun ini bermain begitu militan. Kerap bermain di posisi bek kanan, tapi pemain ini juga kerap dimainkan di posisi gelandang.
Kemampuan menempati lebih dari satu posisi memang menjadi keunggulan Abu Rizal. Namun, karakternya sebagai pemain sayap begitu kuat, baik saat bertahan maupun menyerang. Karakter tersebut yang menjadikan pemain yang sebenarnya berposisi di lini tengah itu kerap dimainkan untuk membantu lini pertahanan.
Satu gol dan lima kartu kuning menjadi catatan yang dikemas Abu Rizal bersama Persebaya pada musim 2018. Bermain selama 2.342 menit dalam 28 pertandingan membuatnya menjadi seorang pemain yang sulit untuk digeser oleh pemain lain. Patut dinantikan aksinya ketika kembali di Liga 1 2019.
Marco Meraudje
Gagal membuat Sriwijaya FC bertahan di Liga 1 membuat pemain berusia 24 tahun ini bergegas untuk berkemas dan mencari klub baru. Madura United pun menjadi pelabuhan barunya.
Marco Meraudje memang merupakan seorang bek sayap yang memiliki tipikal pekerja keras. Memiliki postur tubuh yang besar menjadi modalnya untuk menang dalam body contact dengan pemain lawan. Bahkan karena keunggulannya itu, Persija Jakarta sempat tertarik untuk memboyongnya sebagai pelapis Ismed Sofyan.
Namun, pemain muda ini memang memiliki potensi besar. Dua gol dan enam kartu kuning merupakan bukti dirinya mampu menjadi bek sayap yang keras terhadap pemain lawan dan juga mampu membantu rekan setimnya dalam membangun serangan hingga akhirnya ikut mencetak gol.
Patut dinantikan aksinya bersama Madura United di Liga 1 2019, terutama karena Laskar Sapeh Kerrab juga mendatangkan sejumlah pemain bintang yang akan membuat mereka bersaing di papan atas kompetisi utama sepak bola Indonesia itu.
Advertisement
Alsan Sanda
Dalam dua musim terakhir Liga 1 di Bhayangkara FC dan ditangani oleh Simon McMenemy, Alsan Sanda berkembang menjadi pemain yang mampu bermain di sejumlah posisi. Bek kiri hingga penyerang kiri menjadi opsi yang bagus bagi Simon McMenemy untuk memainkan pemain asal Kupang berusia 26 tahun itu.
Posisi awalnya merupakan penyerang sayap. Namun, keberadaan banyak pemain di posisi tersebut membuat Simon McMenemy berusaha mengeluarkan potensi besar lain dari pemain yang satu ini.
Alsan Sanda mampu membuat pemain lawan kerepotan ketika melakukan serangan lewat sisi kanan. Disiplin dan permainan keras yang diperlihatkan Alsan di sisi kiri pertahanan The Guardians membuat para pemain harus berpikir ulang saat melakukan serangan.
Kaki yang cepat, tekel yang tak kompromi, serta kemampuan membantu lini serang juga menjadi senjata Alsan Sanda. Terbukti Dua gol, satu assist, dan enam kartu kuning dicatatnya bersama Bhayangkara FC dalam musim terakhir.
Masih akan berseragam Bhayangkara FC pada musim 2019, Alsan Sanda diprediksi akan menjadi seorang bek sayap yang mengundang decak kagum dari Bharamania, sebutan suporter Bhayangkara FC.