Bola.com, Jakarta - Kadek Agung Widnyana bukan sosok familiar bagi penggemar sepak bola Tanah Air. Maklum, pemuda 20 tahun asal Bali itu belum sekalipun menorehkan menit bermain di Timnas Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Akan tetapi, Kadek disinyalir bukanlah sosok asing bagi masyarakat pulau Dewata. Namanya cukup familiar karena mampu menembus tim senior Bali United pada usia belia.
Jalan Kadek menembus tim utama tidak dilaluinya dengan mudah. Sang pemain beberapa kali harus mengikuti tahap seleksi untuk menembus skuat utama Serdadu Tridatu.
Bakat yang dimiliki Kadek nyatanya tidak membuat Bali United bergeming. Pada 2017, manajemen klub mengikat anak kedua dari tiga bersaudara itu dengan kontrak jangka panjang berdurasi empat musim.
Kiprah Kadek selama membela Bali United pun berbuah manis. Saat ini dia termasuk dalam 35 nama yang mengikuti seleksi Timnas Indonesia U-22 untuk berbagai turnamen sepanjang 2019.
Kadek pun merupakan talenta muda dengan segudang asa. Dia berharap dapat mengantarkan skuat Garuda berjaya hingga menembus kompetisi internasional pada masa mendatang.
Bola.com berkesempatan mewawancarai Kadek Agung secara eksklusif ketika selesai menjalani sesi latihan, di Stadion Madya, Jakarta Rabu (16/1/2018).
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Wawancara Ekslusif Kadek dengan Bola.com
Bagaimana awal Anda kenal sepak bola?
Ketika masih berusia lima tahun, saya selalu diajak oleh bapak untuk pergi ke lapangan bermain sepak bola. Setiap dia ingin bermain, saya selalu ikut. Bapak saya merupakan orang yang hobi bermain sepak bola. Jadi, berkat dia lah saya bisa seperti saat ini.
Kapan mulai serius terjun di sepak bola?
Saya mulai serius terjun di dunia sepak bola sejak SD kelas enam karena sudah ikut SSB. Setelah itu, saya terus fokus dan akhirnya masuk Bali United U-21 ketika SMA. Lalu, lambat laun saya promosi ke skuat senior.
Bagaimana caranya bisa masuk skuat senior Bali United?
Saya ikut seleksi U-21 di kabupaten. Kemudian mengantarkan Bali United U-21 juara dua Indonesia Soccer Championship (ISC) pada 2016. Setelah itu, saya ikut trial masuk skuat utama Bali United dan akhirnya lolos.
Posisi Anda adalah di sektor gelandang serang, apakah itu sudah posisi terbaik?
Saya sudah nyaman bermain sebagai gelandang. Jadi, saya ingin terus fokus dan menekuni kemampuan saya di sektor tersebut. Biasanya, saya gelandang serang kalau bermain di Bali United.
Bagaimana tanggapan Anda mengenai sosok Indra Sjafri?
Indra adalah pelatih yang disiplin. Dulu, sewaktu saya main di U-21, Indra juga pelatih di Bali United. Jadi, saya sudah kenal filosofi dan gaya bermain dia. Indra adalah pelatih yang mengandalkan penguasaan bola dan tidak ragu untuk menyerang.
Apa harapan Anda untuk saat ini?
Saya memiliki banyak harapan. Namun, yang terpenting bagi saya adalah bisa mengerahkan segala kemampuan saya di atas lapangan. Semoga dengan kemampuan saya bisa mengantarkan timnas menjadi juara.
Apa impian terbesar yang belum terwujud?
Saya bermimpi untuk memperkuat Timnas Indonesia senior pada masa mendatang. Jika ada kesempatan, saya juga ingin bermain ke luar negeri.
Advertisement