Bola.com, Bali - Keputusan Edy Rahmayadi mundur sebagai Ketua Umum PSSI mengagetkan sebagian besar peserta Kongres Tahunan PSSI yang diselenggarakan di Hotel Sofitel, Bali, Minggu (20/1/2019).
Satu di antara voters yang terkejut dengan keputusan mendadak itu adalah dari tim Persatu Tuban yang diwakili sang manajer, Fahmi Fikroni.
Advertisement
"Saya benar-benar terkejut dengan pidato pernyataan Edy Rahmayadi (ER) tadi. Tapi, saya salut dan bangga atas keputusan ER, karena beliau mengakui kegagalan memimpin PSSI. Apa yg menjadi visi misinya di PSSI dinilai sendiri telah gagal," kata Fahmi kepada Bola.com di sela kongres.
Visi dan misi tersebut, misalnya tata kelola yang profesional dan bermartabat di bawah kepemimpinan Gubernur Sumut itu, diakui telah gagal.
"Sehingga ER menganggap perlu adanya penyegaran. Semoga ke depan siapa pun yang akan mempimpin PSSI akan menjadikan PSSI semakin maju dan harus selalu berafiliasi dengan Pemerintah," tutur Fahmi.
Gus Roni, sapaan akrab Fahmi Fikroni, mengungkapkan malam sebelum kongres digelar memang ada kasak kusuk rencana Edy Rahmayadi akan mundur yang disampaikan saat pidato pembukaan Kongres di Bali.
Rumor itu pun langsung menyebar di kalangan voters yang berjumlah 85. Namun, mayoritas voters tak begitu menganggap isu tersebut.
"Dari informasi teman-teman tadi malam sudah ada selentingan kalau ER mau mundur. Isu itu merebak saat acara gala dinner yang digagas pengurus PSSI dan juga dihadiri ER. Tapi, undangan yang hadir pada acara itu hanya kurang lebih 10-15 voters," ujar Fahmi.