Sukses


PSSI Butuh Pemimpin dengan Nyali Besar

Bola.com, Solo - Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, ikut memberikan komentar mengenai perubahan pimpinan tertinggi PSSI setelah Kongres tahunan PSSI di Bali, Minggu (20/1/2019). Joko Driyono kini naik jabatan menjadi Plt. Ketua Umum PSSI menggantikan Edy Rahmayadi yang mengundurkan diri.

Rudyatmo, yang pernah menjadi anggota Komite Normalisasi PSSI pada 2011, ikut sepakat dengan naiknya jabatan Joko Driyono. Ia menilai alangkah baiknya Jokdri (sapaan akrab Joko Driyono) untuk tetap memimpin hingga masa periode habis atau pada 2020.

Posisi pria asal Ngawi itu memang bisa saja tergeser apabila 3/4 voters sepakat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih ketua umum yang baru, sebelum berakhirnya masa periode di tahun 2020.

"Sah-sah saja ada KLB. Namun, kalau sudah ada itikad baik dari Pak Edy dan Ketum sudah diserahkan ke Pak Joko, menurut saya ya diselesaikan saja dulu sampai 2020," ujar Rudyatmo, Selasa (22/1/2019).

Pria yang akrab disapa Rudy ini mempunyai persyaratan wajib bagi Ketua Umum PSSI. Tak terkecuali Jokdri, yang harus berani bergerak untuk mengubah kondisi PSSI lebih baik. Diakuinya, sistem di PSSI memang wajib dibenahi, pun halnya pengurus yang pantang untuk mengggantungkan hidup di PSSI.

"Ketua PSSI itu harus punya nyali, termasuk bersih-bersih orang yang merusak organisasi. Kalau tidak punya nyali, ya jangan jadi ketua. Selain itu wajib membawa Timnas Indonesia berprestasi," imbuhnya.

"Agenda Timnas sudah menanti di depan, seperti AFF U-22 dan SEA Games, serta harus ada target juara. Kalau tidak ya jangan jadi ketua umum PSSI, ganti saja dengan lainnya," tegas Hadi Rudyatmo.

Lebih Dekat

Video Populer

Foto Populer