Bola.com, Blitar - Keterbatasan dana memaksa manajemen Blitar United tidak menggelar latihan rutin saat berkiprah di Piala Indonesia 2018. Pemain berlatih empat atau lima hari bila akan menjalani laga kandang.
Hal itu dilakukan saat Laskar Kuda Merah akan menjamu Bali United pada leg pertama babak 32 Besar di kandang, Kamis (24/1/2019).
Advertisement
Kebijakan lebih ekstrem diberlakukan ketika Eka Hera dkk. akan melakoni partai tandang. Mereka sama sekali tak berkumpul untuk berlatih. Pemain dipanggil, lalu langsung berangkat ke kota tempat pertandingan.
Ini pula yang akan dilakukan manajemen saat Blitar United berlaga pada leg kedua kontra Bali United di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Jumat (1/2/2019). Jika diibaratkan, Blitar United bak tim antarkampung (tarkam) di Piala Indonesia.
"Pemain langsung disuruh pulang usai dikalahkan Bali United lalu. Kami akan berkumpul dan langsung berangkat ke Bali, satu hari sebelum bertanding melawan Bali United. Alasan manajemen tak ada dana bila kami tinggal di mes dan berlatih tiap hari," ungkap Bonggo Pribadi, pelatih Blitar United.
Kejadian ini akan mengulang peristiwa di fase 64 Besar, ketika Blitar United akan melawat ke kandang Perssu Sumenep.
"Waktu itu, saya disuruh menunggu rombongan pemain dari Blitar di Jembatan Suramadu untuk berangkat ke Sumenep. Tampaknya hal serupa akan saya alami saat Blitar United main ke Bali. Saya akan menunggu di Surabaya," kata Bonggo.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tetap Loyal
Keputusan manajemen dinilai realistis. Jika pemain tinggal di mes dan latihan rutin, otomatis biaya yang dikeluarkan cukup besar untuk kebutuhan makan, uang saku, dan operasional lainnya.
"Biaya makan sebanyak tiga kali tiap hari, jumlahnya besar. Itu belum termasuk kebutuhan untuk latihan. Saya pribadi menyadari kesulitan yang dialami manajemen. Jadi, kami dapat fasilitas dan uang saku bila bertanding," ucap Bonggo.
Apalagi, sebenarnya ikatan manajemen dengan pelatih dan pemain sudah berakhir seusai perhelatan Liga 2 2018. Namun, mereka tetap loyal dan memegang komitmen membela Blitar United di Piala Indonesia.
"Kami bermain di Piala Indonesia, karena komitmen dengan manajer tim. Saya salut dengan pemain yang mau menjaga kondisi dan bermain maksimal di ajang ini," kata Bonggo.
Advertisement