Bola.com, Tenggarong - Pelatih Perseru Serui, Choirul Huda, buka-bukaan soal resep timnya menyingkirkan Mitra Kukar dengan kemenangan telak 1-4 pada leg kedua Piala Indonesia 2018, di Stadion Aji Imbut Tenggarong, Senin (4/2/2019). Menurut dia, keberhasilan Perseru tak lepas dari loyalitas para pemain.
Perseru lolos dengan kemenangan agregat 4-1. Pada leg pertama, kedua tim berbagi hasil imbang tanpa gol.
Advertisement
Baca Juga
Modal Perseru menghadapi leg kedua sebenarnya kurang optimal, karena suasana internal tim tak kondusif. Persiapan tim ala kadarnya hingga hal-hal nonteknis yang jadi kendala.
"Sejak kompetisi Liga 1 berakhir, sebenarnya secara de facto status pemain Perseru bebas. Kontrak mereka sudah habis. Tapi para pemain tetap loyal pada manajemen untuk tampil di Piala Indonesia ini," ungkap Choirul Huda, setelah pertandingan.
Choirul Huda mengaku tak habis pikir dengan loyalitas para pemain. Padahal jika dibandingk an klub-klub lain soal fasilitas dan gaji, perbedaannya sangat jauh.
"Saya banyak teman di klub-klub lain. Kalau kami cerita masalah fasilitas dan gaji, ada kesenjangan yang cukup mencolok. Tapi saya heran melihat diri sendiri dan pemain setia dengan Perseru," ujarnya.
Faktor keterbatasan itulah, menurut pelatih asal Kepanjen, Kabupaten Malang ini, membuat semua elemen dalam tim kompak.
"Gaji kami kecil. Fasilitas juga biasa saja. Tapi gaji kami tak pernah terlambat. Kepastian hak ini mungkin membuat pemain merasa nyaman. Bos (Yance Banua, pemilik Perseru Serui) juga terbuka soal keuangannya. Terus terang semua biaya ditanggung bos sendirian," katanya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Tak Ditarget Muluk
Pria yang akrab dipanggil Cak Irul ini mengungkapkan manajemen tak membebani target muluk di Piala Indonesia 2018. "Kami tahu keuangan tim minim. Kami sempat tak akan berangkat ke Tenggarong. Tapi jika kami absen, denda dari PSSI sangat besar. Makanya, kami tetap berangkat seadanya," tutur Cak Irul.
Sebelum bertanding Choirul Huda hanya menginstruksikan pemainnya bermain efektif dan kolektif. "Anak Papua itu punya skill individu bagus. Tapi kalau tak diarahkan dengan baik bisa merugikan tim. Makanya saya minta mereka main kolektif, dan berhasil. Saya juga harus bisa mengambil hati anak-anak," ucapnya.
Choirul Huda memotivasi semua pemain agar bermain bagus supaya memikat perhatian manajemen dan klub lain.
"Saya bilang pertandingan tadi disiarkan langsung di televisi. Ini kesempatan kalian unjuk kebolehan. Supaya pengurus lebih perhatian dan klub lain melirik mereka. Karena sekarang ada lima pemain Perseru yang musim depan sudah pindah klub lain, termasuk kapten tim Arthur Bonai," jelasnya.
Faktor lain yang memotivasi pemain tampil adalah karena manajemen masih menggaji mereka yang mau tampil di Piala Indonesia ini."Jadi ada yang diharapkan anak-anak. Meski kontak sudah habis, tapi manajemen menggaji hingga Februari ini. Soal bonus, sampai sekarang belum ada kabarnya," paparnya.
Advertisement