Bola.com, Solo - Plt Ketua Umum PSSI, Joko Driyono, sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Bola, Jumat (15/2/2019).
PSSI dalam rilis resmi, mengklaim penetapan status tersangka Joko Driyono bukan terkait kasus pengaturan skor yang sedang intens diselidiki, melainkan karena pelanggaran memasuki suatu tempat yang telah dipasang garis polisi (police line) oleh pihak berwajib ketika apartemennya digeledah.
Advertisement
Tokoh Normalisasi PSSI di era 2011, FX Hadi Rudyatmo, ikut memberikan komentar mengenai pucuk pimpinan PSSI yang terkena proses hukum tersebut. Joko Driyono menjadi orang nomor satu di PSSI setelah Edy Rahmayadi mundur dari kursi Ketua Umum pada Kongres Tahunan di Bali (20/2/2019).
"Biar menjadi momentum pembenahan di organisasi. Jangan hanya ketua, namun semua yang ada di dalamnya. Kalau hanya ketua yang diganti, tidak akan menyelesaikan masalah, terus sampaikan ke akar-akarnya," ujar pria yang juga merupakan Wali Kota Solo ini, Minggu (17/2/2019).
Rudy, sapaan akrabnya, menambahkan memang sudah waktunya PSSI melakukan revolusi. Pergantian kepengurusan termasuk ketua umum, anggota Exco, staf, hingga badan liga di organisasi. Hal tersebut ditempuh agar PSSI bersih dan sepak bola Indonesia kembali berprestasi.
Sistem yang ada di organisasi ikut wajib diperbaiki, termasuk menyingkirkan sosok-sosok yang bisa menjadi benalu di induk tertinggi sepak bola Indonesia itu.
Untuk ke sekian kalinya, Rudy berharap setiap insan pengurus pantang untuk menggantungkan hidup di PSSI.
"Dibutuhkan sosok Ketua Umum PSSI yang punya nyali besar. Berani membersihkan orang yang merusak organisasi," tegas Rudyatmo.