Bola.com, Phnom Penh - Pemain Timnas Malaysia U-22 merasa bertanggung jawab atas kekalahan mengejutkan dari Kamboja pada pertandingan pertama penyisihan Grup B Piala AFF U-22 2019. Pada laga yang dimainkan di Olympic Stadium, Phnom Penh, itu mereka kalah 0-1.
Dalam pertandingan ini, Timnas Malaysia U-22 juga harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-59 menyusul kartu merah yang diterima salah seorang pemainnya.
Baca Juga
Shin Tae-yong Panggil Striker Muda PSS Hokky Caraka ke Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
Situasinya Kritis, Persis Solo Keberatan Lepas Zanadin Fariz ke TC Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024
Ketatnya Persaingan Masuk Timnas Indonesia di Piala AFF 2024: Dari 122 Pemain Liga 1 Hanya 33 Dipanggil Shin Tae-yong Ikut Seleksi
Advertisement
Persoalan emosi inilah yang jadi perhatian. Pasalnya, akibat kurang mampu mengendalikan emosi akibat suasana panas di lapangan, permainan the Young Tigers jadi tak seperti biasanya saat menghadapi Kamboja.
Penyerang Timnas Malaysia U-22, Jaffri Firdaus Chew, mengakui hal itu.
"Banyak pemain yang gagal memamerkan aksi terbaik, terutama di lini tengah yang sangat kurang," kata Jaffri, dikutip dari Stadium Astro, Selasa (19/2/2019).
"Semua pemain perlu meningkatkan lagi penampilan dalam pertandingan selanjutnya untuk membuka peluang kami," lanjutnya.
Pada pengujung laga melawan Kamboja, beberapa pemain Timnas Malaysia U-22, termasuk Jaffri, sempat terlibat ketegangan dengan pemain tuan rumah. Hal itu dipicu beberapa keputusan wasit asal Vietnam yang dianggap menguntungan lawan.
Jaffri memahami situasi semacam itu tak boleh terulang lagi dalam dua pertandingan Timnas Malaysia U-22 berikutnya, yakni melawan Timnas Indonesia U-22 dan Myanmar.
"Kami harus bisa menahan diri, meski tak puas dengan keputusan wasit yang banyak merugikan kami ketika melawan tuan rumah," ujarnya.
Sumber: Stadium Astro