Bola.com, Bandung - Ketua Umum Asprov PSSI Jawa Barat, Tommy Apriantono, menegaskan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI harus digelar mengingat kondisi internal PSSI sudah darurat setelah Plt. Ketum PSSI, Djoko Driyono, ditetapkan sebagai tersangka oleh Satgas Antimafia Bola.
Namun, untuk menggelar KLB PSSI tersebut harus dilaksanakan setelah Pemilu Presiden. Pasalnya, sepak bola Indonesia tidak bisa lepas dari pemerintah.
Advertisement
Hal itu sampaikan Tommy kepada awak media di lapangan Sarana Olahraga (Saraga), ITB, Bandung, Rabu (20/2/2019).
"Kalau tidak sejalan dengan pemerintah, nanti kasusnya seperti Pak La Nyalla (Mattalitti), terpilih langsung dibekukan pemerintah dan akhirnya kena banned oleh FIFA," kata Tommy.
Itulah mengapa, Asprov PSSI Jabar mengharapkan KLB PSSI digelar seusai Pemilihan Presiden, April 2019. Namun, Tommy tak menjelaskan secara detail, kapan waktu pasti, seusai Pemilu 2019 tersebut.
Disinggung bagaimana kriteria sosok pemimpin PSSI yang baru, Tommy menyebutkan pemimpin PSSI harus benar-benar orang yang baru dengan rekam jejak bagus dan tidak pernah terlibat kasus korupsi.
"Jadi betul-betul harus clear dan sebagian Exco PSSI juga harus diganti, ya karena selama ini membiarkan Pak Edy Rahmayadi dan Pak Joko Driyono bermain, masak membiarkan orang seperti Mbah Putih jadi Komdis. Komdis itu dibuat untuk yang melanggar, tapi justru kotor, ya itu kesalahan dari Komdis juga," ucap Tommy.
"Orang-orang Komdis PSSI itu harus punya integritas, track record yang bersih, bukan cuma di sepak bola, tapi juga di politik pun juga harus bersih juga," tambah Tommy.