Bola.com, Bangkok - Sama halnya Timnas Indonesia U-22, Timnas Thailand U-22 juga tiba di negara asal pada Rabu (27/2/2019). Bedanya tim lawan Indonesia di final Piala AFF U-22 2019 itu mendarat di Bangkok pada Rabu siang.
Timnas Thailand U-22 kalah 1-2 dari Timnas Indonesia U-22, kendati mereka sempat unggul lebih dulu. Namun, gol Saringkan Promsupa pada menit ke-57 itu langsung dibalas Sani Riski satu menit berselang, dan Osvaldo Haay menentukan kemenangan Tim Merah-Putih pada menit ke-64.
Baca Juga
Maarten Paes Wajib Baca! Bintang Jepang Akan Manfaatkan Rumput Lembut dan Memantul GBK untuk Lepaskan Tendangan, Bisa Jadi Gol Kejutan
Timnas Indonesia Vs Jepang: Duel Kevin Diks dan Wataru Endo, 2 Pemain yang Menjajal Sengitnya Liga Champions
Duel Antarlini Timnas Indonesia Vs Jepang: Garuda Wajib Full Konsentrasi dan Manfaatkan Momentum
Advertisement
Meski kalah, Thailand tak terlalu berkecil hati. Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT), Somyot Poompanmoung, memahami kegagalan disebabkan beberapa faktor, satu di antaranya komposisi pemain yang menghuni tim bukan yang terbaik.
Ada beberapa pemain andalan yang semestinya gabung, tak dilepas klub masing-masing lantaran Piala AFF U-22 di luar kalender FIFA, ada pula yang mengalami cedera.
Hal sama juga disampaikan pelatih Timnas Thailand U-22, Alexandre Gama. Ia berujar kegagalan merebut mahkota juara bukan hal negatif. Pelatih asal Brasil itu bahkan menilai, melihat skuat yang ada, keberadaan tim asuhannya hingga partai final bisa dibilang pencapaian memuaskan.
Kini baik FAT maupun sang pelatih langsung mengalihkan fokus kepada kualifikasi Piala AFC U-23 2020. Pada ajang ini, Thailand lagi-lagi bersua Indonesia, plus tuan rumah Vietnam serta Brunei Darussalam. Keempat tim itu akan bersaing di Grup K, 22-26 Maret 2019.
Gama berujar kondisi tim asuhannya ketika tampil di Piala AFF U-22 2019 bisa menjadi semacam "tipuan" yang bagus untuk lawan di kualifikasi Piala AFC U-23 2020.
Pasalnya, pada ajang itu, ia akan menampilkan skuat yang berbeda dari yang diturunkannya saat di Piala AFF U-22 2019. Gama juga menganggap akan memiliki waktu lebih panjang untuk memoles tim.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukan yang Sesungguhnya
"Kami sudah mencoba semaksimal mungkin untuk memenangi gelar juara. Saya tahu banyak yang berharap tinggi kepada kami. Tapi, saya tak ingin menekan pemain karena ini tim usia muda. Saya hanya ingin pemain berkembang secara indivual, memberikan kesempatan pada mereka untuk berkembang. Baik pemain maupun tim pelatih, turnamen ini jadi yang pertama bagi kami," tutur Gama perihal kiprah Thailand di Piala AFF U-22 2019.
"Target kami selanjutnya menjadikan tim lebih baik lagi. Kami masih punya waktu untuk menyiapkan tim, termasuk mencoba beberapa pemain lain. Kekalahan di final lalu bisa jadi hal positif karena kami akan belajar dari pertandingan itu."
"Untuk kualifikasi Piala AFC U-23 2020, kami akan berjumpa Vietnam dan Indonesia. Kami harus menampilkan pemain terbaik, karena mereka belum melihat kami yang sesungguhnya," kata Gama.
Di Piala AFF U-22 2019, Timnas Thailand U-22 melaju ke semifinal setelah jadi runner-up Grup A dengan dua kemenangan dan satu hasil imbang. Hingga semifinal melawan Kamboja, gawang mereka masih belum kebobolan.
Saat berjumpa Timnas Indonesia U-22 di final itulah, gawang Timnas Thailand U-22 jebol untuk kali pertama, menderita kekalahan pertama yang berujung kegagalan jadi juara.
Sumber: FAT
Advertisement