Bola.com, Jakarta - Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT), Somyot Poompanmoung, tak mempermasalahkan kegagalan Timnas Thailand U-22 merebut gelar juara Piala AFF U-22 2019.
Timnas Thailand U-22 kalah 1-2 dari Timnas Indonesia pada final yang berlangsung di Olympic Stadium (26/2/2019). Padahal, Thailand sempat lebih dulu unggul, sebelum dua gol Indonesia mengakhiri perlawanan mereka.
Baca Juga
Prediksi Leicester City Vs Chelsea dan Arsenal Vs Nottingham Forest di Liga Inggris: Panas di Papan Atas
Bung Towel Sebut Evaluasi terhadap STY Bisa Jadi Kunci Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026: PSSI Jangan Lembek Dong
Bintang-Bintang Lokal Timnas Indonesia yang Akan Turun di Piala AFF 2024: Modal Pengalaman di Kualifikasi Piala Dunia
Advertisement
Somyot justru mengajak kalangan pendukung, untuk memaklumi hasil yang dicapai Timnas Thailand U-22 pada turnamen yang berlangsung di Phnom Penh, Kamboja, itu.
Hal tersebut disampaikan Somyot saat menerima kedatangan rombongan the War Elephants dari Kamboja, Rabu (27/2/2019).
Somyot memahami kegagalan disebabkan beberapa faktor, satu di antaranya komposisi pemain yang menghuni tim bukan yang terbaik.
Ada beberapa pemain andalan yang semestinya gabung, tak dilepas klub masing-masing lantaran Piala AFF U-22 di luar kalender FIFA, ada pula yang mengalami cedera. Kemudian, faktor lapangan di Olympic Stadium, yakni yang berumput buatan dan membuat pemain cedera, juga masuk catatan FAT.
"Hasil ini sudah bisa dianggap memuaskan. Kami berterima kasih kepada seluruh pemain dan tim pelatih," kata Somyot.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Turnamen Persahabatan
Ia menambahkan, FAT telah memetakan turnamen atau kejuaraan apa dianggap penting dan yang perlu mendapat prioritas. Dan, Piala AFF U-22 2019, tak masuk hitungan itu, meski target juara tetap diusung dalam setiap turnamen yang diikuti.
"Turnamen ini memang penting, tapi hanya persahabatan. Saya harap fans memahami bagaimana pengaturan pemain yang turun dalam sebuah kejuaraan. Karena terkadang kami harus turun di turnamen yang sifatnya persahabatan, bisa jadi bukan pemain utama yang diturunkan," lanjut Somyot.
"Kami tak berharap memenangi setiap turnamen yang diikuti. Kami ingin fans memahami ini. Kami harus lebih fokus pada turnamen yang lebih penting," tegas Somyot.
Pernyataan Somyot mengacu pada dua turnamen "besar" yang menanti selepas Piala AFF U-22 2019, yakni kualifikasi Piala AFC U-23 2020 serta SEA Games 2019.
kualifikasi Piala AFC U-23 2020 merupakan jalan pembuka menuju Olimpiade Tokyo 2020 sedangkan Timnas Thailand U-22 merupakan juara bertahan SEA Games.
Sumber: FAT
Advertisement