Bola.com, Jakarta Sepak bola Indonesia kembali bergeliat dengan hadirnya Piala Presiden 2019. Kompetisi paruh musim yang digelar mulai 2 Maret - 14 April 2019 diikuti oleh 20 tim dari kasta Liga 1 dan Liga 2.
Sebaran 20 tim kontestan terbagi dalam lima grup. Karena terbagi dalam lima grup maka, pertandingan pun digelar di lima stadion berbeda dan tersebar di pulau Jawa. Mana saja? Berikut ulasan dan profil stadion gelaran Piala Presiden 2019.
Advertisement
Stadion Si Jalak Harupat, Bandung
Stadion Si Jalak Harupat menjadi markas bagi Maung Bandung, sebelum mereka pindah ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Nama stadion di ambil dari dari julukan Pahlawan Nasional Otto Iskandardinata. Berlokasi di desa Kopo dan Cibodas, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung.
Stadion Si Jalak Harupat yang dibangun tahun 2003 pun sudah dua kali mengalami renovasi. Yang pertama adalah tahun 2010 jelang PON 2012, dan juga tahun 2017 jelang Asian Games 2018 dan Piala Asia U-19 2018. Renovasi-renovasi yang dilakukan tersebut membuat kapasitas penonton yang tadinya sekitar 40.000 penonton, menjadi 27.000 penonton saja.
Stadion Si Jalak Harupat, Bandung menjadi lokasi bertanding bagi Grup A diisi oleh Persib, Tira Persikabo, Persebaya Surabaya dan Perseru Serui.
Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi
Stadion ini menjadi ikon dan kebanggaan masyarakat Bekasi. Stadion ini memiliki desain yang unik dan megah. Anda akan terasa berada di luar negeri.
Selain sering menjadi markas Persijak Jakarta dan Bhayangkara FC stadion ini juga menjadi andang timnas Indonesia berbagai level selama Stadion Utama Gelora Bung Karno mengalami pemugaran untuk Asian Games 2018. Setelah mengalami berbagai renovasi dan perbaiki, kini stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi memiliki kapasitas kursi penonton mencapai 30.000 kursi.
Pada ajang Piala Presiden 2019, Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi. menjadi venue Grup B yang mempertemukan Bhayangkara FC, Semen Padang, Bali United, dan Mitra Kukar
Stadion Moch Soebroto, Magelang
Stadion berkapasitas 20 ribu penonton itu belum terlalu familiar di kancah sepak bola nasional. Maklum, stadion itu selama ini jadi markas klub PPSM Magelang di Liga 2 sebelum terdegradasi ke Liga 3 musim 2018. Butuh waktu perjalanan sekitar 2 jam dari Kota Semarang.
Stadion Moch Soebroto dibangun pada tahun 2008 dan diresmikan tujuh tahun berselang. Nama stadion tersebut dipilih sebagai bentuk penghormatan bagi Wali Kota Magelang periode 1971-1981. Sebelumnya stadion ini dikenal dengan Stadion Madya Magelang.
Meski belum terlalu dikenal, Stadion Moch Soebroto sejatinya memiliki keindahan alam yang menjadi daya tarik tersendiri. Betapa tidak, stadion tersebut berdiri tepat di pinggir Sungai Progo yang mengalir menuju Samudera Hindia. Derasnya aliran sungai menimbulkan suara yang cukup memanjakan telinga.
Tergabung dalam Group C, PSIS Semarang, Persipura Jayapura, PSM Makassar, dan Kalteng Putra akan saling bertarung di stadion ini.
Stadion Maguwoharjo, Sleman
Para pecinta sepak bola Tanah Air tentunya tidak asing dengan konsep bangunan Stadion Maguwoharjo. Ya, stadion kebanggaan Slemania itu mirip dengan Stadion San Siro di Milan.
Stadion Maguwoharjo yang menjadi markas dari PSS Sleman bersolek untuk menghadapi kompetisi Liga I 2019 setelah empunya memastikan masuk ke Liga I.
Stadion yang berkapasitas mencapai 30 ribu penonton ini pun dilengkapi dengan single seat atau kursi tunggal. Pemasangan kursi tunggal tidak hanya untuk menambah kenyamanan penonton, namun juga untuk memenuhi standar yang diterapkan operator Liga 1.
Pada ajang Piala Presiden 2019, Stadion Maguwoharjo akan menjadi venue pertandingan antara PSS Sleman, Persija Jakarta, Madura United dan Borneo FC.
Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang
Terakhir, Grup E yang mempertemukan Arema Malang, Barito Putera, Persita Tangerang, dan Persela Lamongan bertanding di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Itulah keunikan 5 stadion penyelenggara Piala Presiden 2019. Dari pada capek di jalan dan bingung cari parkiran. Yuk datang ke sana pakai transportasi online, pilih ojolnya yang sudah level decacorn yakni Grab.
Merayakan status decacorn nya, Grab memberikan diskon hingga 70% untuk semua layanan. Tak hanya untuk pengguna Jabodetabek tapi di seluruh daerah dimana Grab sudah beroperasi.
Decacorn adalah sebutan untuk startup yang memiliki valuasi 10 miliar dollar AS atau Rp 140 triliun (asumsi 1 dolar AS=Rp 14.000) lebih.
Dalam laporan CB Insight hingga Januari 2019, ada 15 perusahaan yang menyandang status sebagai decacorn. Dari 15 perusahaan tersebut, Grab adalah Decacorn pertama di Asia Tenggara dengan nilai valuasi mencapai 11 miliar dolar.
Pencapaian luar biasa Grab sebagai decacorn ini pun tak lepas dari para pengguna setia, mitra pengemudi, dan rekan merchant yang sama-sama bergerak maju demi kehidupan yang lebih baik. Grab adalah decacorn (super unicorn) yang punya kualitas pelayanan baik, harga terjangkau dan penggunaan waktu yang efisien.
Sejak didirikan pada tahun 2012 sebagai layanan transportasi online, Grab kini telah hadir di 8 negara di seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Bukan hanya menawarkan jasa perjalanan, Grab kini menjadi Everyday SuperApp yang memperluas bisnisnya ke pengiriman makanan, dokumen atau paket barang, hingga hiburan.
(Adv)