Sukses


Piala Presiden 2019, Tradisi Juara Baru Berlanjut?

Jakarta - Persija Jakarta mengawali langkah di Piala Presiden 2019 dengan mulus. Di laga pertama Grup D, Selasa (5/3), mereka mencetak kemenangan meyakinkan, 5-0 atas Borneo FC.

Novri Setiawan jadi bintang di laga yang digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman ini. Dia mencetak dua gol kemenangan Persija. Sisanya dilesakkan oleh Ramdani Lestaluhu, Bruno Maitos dan Heri Susanto.

Ambisi Macan Kemayoran untuk mempertahankan gelar di turnamen yang sama, yang mereka raih tahun lalu pun masih terpelihara rapi. Walau memang, perjuangan Persija di Piala Presiden 2019 ini tetap tak akan mudah.

Di fase grup saja, mereka masih harus bersaing dengan klub bertabur bintang Madura United dan tuan rumah PSS Sleman. Belum lagi di fase selanjutnya, lawan-lawan lebih berat dipastikan telah menunggu. Ambisi mereka pun sama: jadi yang terbaik.

Meski "hanya" turnamen pramusim, Piala Presiden memang sudah lama dianggap sebagai ajang bergengsi sepak bola nasional. Di sini, klub-klub, tak hanya menjadikannya sebagai ajang uji kekuatan sebelum tampil di ajang sesungguhnya, Liga 1.

Lebih dari itu, gengsi Piala Presiden dianggap layak diperjuangkan habis-habisan. Piala Presiden juga dijadikan tolok ukur kekuatan terkini klub-klub, sebelum kembali jadi yang terbaik di Liga 1.

Persija contohnya, tahun lalu, mereka menjadi yang terbaik di Piala Presiden dan kemudian juara di Liga 1 2018. Tak persaingan pun begitu sengit sejak dibuka 2 Maret lalu di Stadion si Jalak Harupat.

Apalagi, hadiah yang disiapkan panitia pelaksana cukup menggiurkan. Tahun ini, panitia menyiapkan Rp 3,5 miliar sebagai prize money untuk sang juara Piala Presiden 2019. Jumlah itu lebih tinggi Rp 200 juta dibanding tahun lalu.

Persija sendiri juga harus berbagi konsentrasi dan tenaga. Sebab, mereka juga harus tampil di ajang Piala AFC. Persija berada di Grup B dan harus bersaing dengan Becamex Bình Duong (Vietnam), Shan United (Myanmar), dan Ceres–Negros (Filipina).

Namun, kubu Persija sudah membulatkan tekad untuk kembali jadi juara di Piala Presiden 2019. Sekaligus membuat rekor, menjadi tim pertama yang back to back alias berturut-turut jadi juara Piala Presiden.

"Saya pikir sebagai juara bertahan kami harus bisa mempertahankannya. Memang tidak mudah, karena jadwal padat dengan Piala AFC," ujar Ismed Sofyan, kapten Persija, beberapa waktu lalu. "Terpenting jangan bicara jauh-jauh. Fokus satu per satu pertandingan." 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Tak Ada Juara Bertahan

Sejak pertama kali digelar pada 2015, ada tiga tim bergantian menjadi kampiun di ujung turnamen. Sebelum Persija jadi juara tahun lalu, Arema FC memenangkannya pada 2017.

Sementara Persib menjadi juara saat ajang pramusim ini pertama kali digelar pada tahun 2015. Ketika itu, di final mereka mengalahkan Sriwijaya FC 2-0 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta.

Tim-tim elite seperti Bali United, PSM Makassar, Bhayangkara FC, dan rival satu grup Persija, Madura United, jelas menjadi ancaman serius bagi ambisi Macan Kemayoran mempertahankan gelar. Faktanya, di Liga 1 2018, mereka juga mampu berprestasi bagus.

PSM tampil sebagai runner up di bawah Persija. Sementara Bhayangkara FC di posisi ketiga. Sementara Madura United sendiri mencetak kemenangan 2-0 atas PSS Sleman, sebelum laga Persija vs Borneo FC.

Jangan lupakan juga Arema FC dan Persib, dua mantan juara di ajang ini.

Arema FC menang 3-2 atas Barito Putera di laga pertama di Grup E, sementara Persib kalah 1-2 dari Tira Persikabo. Namun begitu, bukan berarti peluang Maung Bandung tertutup sudah.

Dua laga selanjutnya, lawan Persebaya Surabaya dan Perseu Serui, bisa mereka manfaatkan sebagai jalan untuk mengamankan tiket ke fase selanjutnya. Apalagi, mereka berstatus sebagai tuan rumah di Stadion Si Jalak Harupat.

Pelatih Persib, Miljan Radovic, menyebut mereka akan habis-habisan di dua laga terakhir. Diawali dengan berhadapan lawan Persebaya, Kamis (7/3).

"Dalam sepak bola profesional tidak bisa lama-lama kecewa meratapi hasil, tapi harus berpikir hari ke depan ada laga selanjutnya. Sekarang kita fokus memperbaiki beberapa kesalahan di pertandingan kemarin yang kita perbaiki," ujar Radovic.

 

3 dari 3 halaman

Kans Kuda Hitam

Namun, kans jadi juara di ajang Piala Presiden 2019 tentu bukan cuma milik tim-tim besar seperti di atas. Peluang tim-tim kuda hitam juga tetap terbuka, setidaknya mereka bisa menyulitkan para raksasa menuju tangga juara.

Ingat, musim lalu, PSMS Medan, yang ketika itu baru promosi dari Liga 2 sempat menjungkir balikkan prediksi saat tampil begitu perkasa di Piala Presiden 2018. Mereka sempat menembus hingga semifinal, sebelum akhirnya dikalahkan Persija.

PS Tira Persikabo sepertinya berpeluang mengikuti jejak PSMS tahun lalu. Dengan materi pemain baru yang mumpuni, hasil gabungan PS Tira dan Persikabo, tim ini berpotensi jadi momok tim-tim lainnya. Apalagi dengan kehadiran pelatih bertangan dingin, Rahmad Darmawan.

Terbukti, di laga pertama mereka mampu mengalahkan tuan rumah Persib. Peluang mereka menang lawan Perseru dan Persebaya pun cukup terbuka.

Ada juga PSIS Semarang, yang tergabung di Grup C. Mereka berpotensi menyulitkan Persipura Jayapura dan PSM, dua unggulan di Grup C.

Kita tunggu saja, siapa akan berjodoh di partai pucak, 12 April mendatang.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer