Bola.com, Jakarta - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Indra Sjafri, buka suara terkait perubahan sikap yang dimiliki Marinus Wanewar dari sosok yang kerap dinilai liar menjadi penurut. Menurut Indra Sjafri, hal itu dilakukannya dengan mengacu pada gambaran hasil psikotes sang pemain.
Advertisement
Baca Juga
Marinus Wanewar sempat menjadi sosok pemain kontroversial, terutama ketika bermain bersama Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2017. Ketika itu, Marinys membuat pelatih Luis Milla berang karena melakukan tindakan tak senonoh kepada tim lawan.
Alhasil, Marinus sempat tak dipanggil lagi ke skuat Asian Games 2018 dan Piala AFF 2018. Namun, pelatih Indra Sjafri pada awal Januari 2019 membuat keputusan mengejutkan dengan memasukkan nama Marinus dalam skuat sementara Piala AFF U-22 2019.
Keputusan tersebut ternyata tak sia-sia. Marinus mampu memberikan penampilan terbaik dengan memborong tiga gol sekaligus membantu Timnas Indonesia U-22 meraih gelar di Piala AFF U-22 2019 yang berlangsung di Phnom Penh, Kamboja itu.
"Orang saja yang mempersepsikan Marinus sebagai sosok yang tidak baik. Saya malah kaget ketika Marinus berbicara dengan Presiden soal keinginannya tetang perbaikan jalan di daerahnya, terus mendapatkan bonus untuk perbaikan gereja. Mana ada orang yang seperti itu," kata Indra Sjafri kepada wartawan di Jakarta, Rabu (6/3/2019).
Menurut Indra Sjafri, keberhasilan dirinya mengubah perilaku Marinus didapat karena mengikuti instruksi dari hasil psikotes sang pemain. Pelatih asal Sumatra Barat itu menyebut Marinus adalah sosok pemain yang membutuhkan sosok anutan.
"Dia memang ingin ada tokoh yang bisa dipercaya. Makanya, saya selalu memposisikan diri kalau melarang dia keluar malam, saya tidak akan keluar malam. Kalau saya menyuruhnya ke gereja, saya juga akan pergi ke mesjid setiap hari. Jadi, dia perlu tokoh dan itu merupakan hasil dari psikiater terhadap tes psikologi yang dilakukannya," ujar Indra Sjafri.
Kini, publik tentu berharap Marinus Wanewar bisa membantu Timnas Indonesia U-23 lolos ke Piala AFC 2020. Syaratnya adalah, pasukan Garuda Muda harus mampu menjadi juara Grup K atau masuk empat tim runner-up terbaik.