Sukses


Menghitung Peluang Timnas Indonesia U-23 Tampil di Piala AFC 2020

Bola.com, Jakarta - Timnas Indonesia U-23 membuka kalender 2019 dengan gelar Piala AFF U-22 2019. Namun, perjuangan belum usai mengingat panggung sesungguhnya dari pasukan Indra Sjafri adalah Kualifikasi Piala AFC U-23 2020.

Piala AFF U-22 2019 sejatinya hanyalah merupakan turnamen pemanasan buat Timnas Indonesia U-23. Namun, pada kenyataannya mereka mampu meraih gelar perdana dalam debut setelah mengalahkan Thailand di partai puncak (26/2/2019).

Mengawali turnamen tersebut dengan kurang meyakinkan karena imbang dalam dua laga awal, pasukan Garuda Muda tercatat mampu meraih kemenangan hingga final. Dalam lima laga yang dimainkan, rapor Timnas Indonesia U-23 tidak buruk-buruk amat yakni kebobolan 4 kali dan mencetak 8 gol.

Pelatih Indra Sjafri berharap seluruh masyarakat Indonesia memberikan dukungan dan doa untuk Timnas Indonesia U-22. (Bola.com/Zulfirdaus Harahap)

Gelar tersebut lantas disambut dengan riuh kebahagiaan di Tanah Air. Mulai dari masyarakat, PSSI, Menteri Pemuda dan Olahraga, hingga Presiden Joko Widodo menyambut bahagia pencapaian Marinus Wanewar dkk.

Para pemain lantas diarak menggunakan bus terbuka dari hotel menginap ke Istana Negara bak baru meraih gelar juara dunia. Pundi-pundi hadiah pun mengalir ke kantong para pemain, jajaran pelatih, hingga ofisial.

Namun, tak banyak pula pihak yang menyayangkan terlalu berlebihannya perayaan dan perlakuan yang diterima buat Timnas Indonesia U-23. Hal itu terasa wajar, mengingat masih ada 2 turnamen lagi yang harus dimenangi.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Sadar Akan Perjuangan Keras

Timnas Indonesia U-23 harus segera memulai fokus kembali membangun semangat untuk bertempur di Kualifikasi Piala AFC U-23 2020. Tergabung di Grup K, mereka akan menghadapi Thailand (22/3/2019), Vietnam (24/2/2019), dan Brunei Darussalam (26/2/2019).

Dua lawan awal merupakan tim yang pernah dikalahkan Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF U-22 2019. Namun, tak ada jaminan mereka bisa dengan mudah kembali mengulang memori tersebut.

 

Pemain Timnas Indonesia U-22 saat latihan di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Senin (4/3). Latihan tersebut untuk persiapan kualifikasi Piala AFC U-23. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Satu di antara sekian syarat untuk bisa meraih tiket tampil di Piala AFC U-23 2020 adalah juara grup. Sebab, jalur peringkat kedua terbaik terlalu riskan karena harus bersaing dengan 10 tim lainnya.

Adapun andai mampu menjadi juara Grup K sekaligus lolos langsung terbilang berat. Timnas Indonesia U-23 harus mampu finis di atas Thailand, Vietnam, dan Brunei Darussalam.

Pelatih Indra Sjafri sadar perjuangan timnya di Kualifikasi Piala AFC U-23 2020 tidaklah mudah. Namun, pria asal Sumatra Barat itu yakin timnya tidak akan terlena dengan gelar yang baru diraih dan mampu mengulang memori indah di Hanoi, Vietnam nanti.

"Saya yakin mereka tidak akan terlena (dengan gelar Piala AFF U-22 2019). Mereka itu pejuang semua. Kami tidak akan larut dengan gelar itu," kata Indra Sjafri beberapa waktu lalu.

"Sesuai dengan yang disampaikan, target utama kami bukan Piala AFF U-22 2019. Akan tetapi, lolos Kualifikasi Piala AFC U-23 2020, 16 besar, dan nanti empat besar untuk Olimpiade. Tidak kalah penting juga SEA Games. Ini yang sedang kami upayakan," lanjut pelatih 56 tahun itu.

 

 

3 dari 3 halaman

Lawan Mulai Menebar Peringatan

 

Sementara itu, Thailand yang dikalahkan Indonesia di final Piala AFF U-22 2019 sudah mulai memberikan ancaman. Presiden Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT), Somyot Poompanmoung, Piala AFF 2019 merupakan turnamen persahabatan.

Somyot menegaskan, refleksi penampilan Thailand di final lalu bukan mengambarkan kekuatan sebenarnya. Thailand U-23 disebut bakal memainkan pemain utama demi bisa meraih hasil terbaik di Kualifikasi Piala AFC U-23 2020.

Saya harap fans memahami bagaimana pengaturan pemain yang turun dalam sebuah kejuaraan. Karena terkadang kami harus turun di turnamen yang sifatnya persahabatan, bisa jadi bukan pemain utama yang diturunkan," lanjut Somyot.

"Kami tak berharap memenangi setiap turnamen yang diikuti. Kami ingin fans memahami ini. Kami harus lebih fokus pada turnamen yang lebih penting," tegas Somyot.

Ancaman lainnya juga datang dari Vietnam U-23 yang menunjuk pelatih anyar yakni Lee Young-jin. Jadi, bisa dipastikan Vietnam akan memiliki cita rasa permainan yang beda dan berbahaya di Kualifikasi Piala AFC U-23 2020 nanti.

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer