Bola.com, Jakarta - Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria, menyebut SK Review Keputusan Komdis PSSI yang dikeluarkan Exco PSSI merupakan kewenangan yang diamanahkan Kongres PSSI pada 20 Januari 2019. Review dilakukan terhadap sanksi Komdis PSSI, yang belum atau tidak bisa diimplementasikan dengan kondisi saat ini.
Dalam rilis tertanggal 28 Februari 2019, PSSI menerbitkan beberapa keputusan hasil review implementasi keputusan Komdis PSSI pada 2018, yang disebut sebagai amanah dari Kongres PSSI di Bali pada 20 Januari. Kongres PSSI memberikan kewenangan kepada Exco PSSI untuk melakukan review terhadap keputusan Komdis PSSI selaku badan yudisial.
Advertisement
Baca Juga
Satu di antara beberapa SK yang ada, fokus terhadap pelanggaran disiplin yang muncul karena perilaku suporter. Review tersebut akhirnya mencabut hukuman PSSI untuk bobotoh dan individu suporter Arema, Yuli Sumpil dan Fany, yang sebelumnya dihukum tidak boleh masuk ke stadion.
"Perlu dipertegas, kewenangan melakukan review keputusan badan yudisial merupakan keputusan di kongres. Saat kongres berlangsung, Exco PSSI diberikan kewenangan apabila ada review terhadap sanksi yang tidak bisa diimplementasikan," ujar Ratu Tisha Destria saat berkunjung ke redaksi Bola.com pada Jumat (15/3/2019).
"Contoh, bagaimana mengimplementasikan larangan masuk stadion, berapa sumber daya dan dana yang dibutuhkan untuk memastikan orang tersebut tidak masuk stadion. Atau contoh lain, review keputusan lain yang secara faktual sulit diimplementasikan karena sulit diukur karena belum ada perangkatnya."
"Semangatnya seperti itu, bukan kami masuk ke ranah Komdis dan mempertanyakan keputusan seperti itu, karena jelas itu bukan ranah Exco PSSI. Kami yakin dan mengetahui perubahan itu pasti terjadi, tapi kami juga tahu akan membutuhkan waktu bagi Exco untuk bisa mereview keputusan-keputusan seperti itu. Namun, semangatnya adalah, yang pertama untuk perbaikan, dan yang kedua melihat apa yang bisa diimplementasikan karena memang tidak mudah," lanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Terkait Dampak Pencabutan Sanksi Komdis PSSI
Bicara dampak pencabutan sanksi Komdis PSSI, yang paling terlihat adalah ketika Persib Bandung kembali mendapatkan dukungan dari suporter. Hal tersebut langsung diimplementasikan di Piala Presiden 2019.
Namun, ketika Piala Presiden 2019 bergulir, perilaku suporter Persib dan Arema kembali mendapatkan sanksi dari Komdis PSSI yang bersidang pada 13 Maret. Arema bahkan mendapat hukuman sanksi Rp150 juta untuk dua pelanggaran yang terjadi dalam dua pertandingan, yaitu menghadapi Barito Putera dan Persela Lamongan.
Sementara Persib mendapatkan hukuman denda sebesar Rp105 juta dari dua pertandingan menghadapi Tira-Persikabo dan Persebaya Surabaya. Dalam pertandingan kontra Persebaya, oknum bobotoh terbukti memukul pelatih Persib, Miljan Radovic, sebagai bentuk kekecewaan. panpel pertandingan pun mendapatkan teguran keras karena gagal memberikan rasa nyaman dan aman.
Sekjen PSSI kembali menegaskan apa yang direview Exco PSSI merupakan keputusan Komdis pada 2018 yang tidak bisa diimplementasikan. Ratu Tisha Destria mengingatkan ke depannya segala keputusan Komdis PSSI harus ditaati semua stakeholder.
"Bicara ke depan, kami tidak bicara soal review keputusan pada 2019 karena kewenangan yang diberikan kongres adalah keputusan-keputusan terdahulu yang tidak bisa diimplementasikan. Selanjutnya, apa pun keputusan dari Komdis PSSI, semua harus ditaati," tegas Ratu Tisha.
Advertisement